Pantau PPKM Darurat, Bupati Sambangi Pasar Kedungwuni

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Putra.

PEKALONGAN, JATENG – Memasuki hari ketiga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Kabupaten Pekalongan, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, SE., MM bersama Wakli Bupati Riswadi SH melakukan pemantauan pelaksanaannya di pasar darurat dan pasar baru Kedungwuni, Senin (05/07) pagi.

Bacaan Lainnya

Dari hasil kunjungannya, masyarakat yang ditemui sebagian besar telah menegakkan prokes memakai masker dan telah tersedia fasilitas cuci tangan di area pasar.

“Bapak ibu ayo kita jaga prokes bersama , saat ini pandemi sedang naik penularannya hingga rumah sakit penuh, oleh karenanya hendaknya dimulai dari diri kita agar tetep terjaga kesehatannya,” ungkap Ibu Bupati saat memberikan nasehat para pedagang.

Selanjutnya saat meninjau persiapan pemanfaatan pasar Kedungwuni yang rencananya setelah Fasumnya selesai, Bupati menilai bahwa penataan pasar sudah bagus karena diatur dengan konsep zonasi.

“Pasar yang baru ini sudah bagus, semua ada konsepnya masing-masing, tidak bertumpuk jadi satu . Setiap blok punya jualan khusus, contoh khusus bengkel, peralatan rumah tangga, supaya semua ada zonasinya masing-masing sehingga tidak tercampur aduk. Jadi orang kalau mau belanja tahu, tempat ikan-ikan sebelah sana, mungkin yang perabotan sebelah sini, jadi memang sudah diatur dengan baik,” ujar Fadia, disela-sela kunjungannya.

Mengenai proiritas pedagang, Fadia menegaskan pedagang lama yang telah terdaftar dan telah mempunyai KTP (Kartu Tanda Pemakai) yang diprioritaskan mendapatkan kios.

“Kita utamakan pedagang lama dulu dan pedagang lama itu akan diverifikasi ulang lagi apakah dia mempunyai KTP yang kemarin sudah terdaftar,Dan ada 1 KTP mempunyai 16 kios itu kita cek dan masih kita revisi,” tambah Fadia.

Direncanakan, pasar Kedungwuni tersebut akan resmi dibuka akhir tahun ini setelah semua fasilias umumnya terpenuhi.

Senada dengan Bupati, Wabup Riswadi SH menambahkan pembangunan infrastruktur pasar sudah selesai, hanya menunggu eksekusi fasilitas umumnya. Dan ia memastikan setelah nanti mendapat rekomendasi dari BPK maka pasar Kedungwuni akan segera ditempati oleh pedagang.

Riswadi menuturkan, harapannya infrastruktur yang dibangun tersebut bermanfaat dan segera bisa digunakan supaya ekonomi bisa tetap berjalan sambil memecahkan segala permasalahan yang ada.

“Karena pasar ini terbesar di kabupaten Pekalongan dan pasar ini berada di tengah-tengah kerumunan masyarakat Kedungwuni. Oleh karena itu kami hadir untuk melakukan observasi lapangan yang segera akan dibentuk format aturan yang kiranya bisa dilaksanakan semua pihak,” tandas Riswadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *