Laporan wartawan sorotnews.co.id : Oriyen Suebu.
MAYBRAT, PAPUA BARAT – Bupati Maybrat Bernard Sagrim mengecam keras adanya serangan di Posramil Kisor Persiapan Kodim 1809 Maybrat, yang menewaskan 4 anggota TNI AD dan 2 anggota TNI luka berat serta 5 orang anggota selamat dari penyerangan orang tak di kenal.
Bupati Maybrat Bernard Sagrim bersama seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan merasa sedih dan Turut berdukacita yang mendalam terhadap gugurnya anggota prajurit TNI AD.
Bupati Maybrat mengaku bahwa anggota satgas teritorial Posramil Aifat Selatan di Kisor telah melaksanakan tugas dengan baik, diantaranya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Kepala Distrik dan Kepala Kampung, guna melakukan Bakti Sosial terhadap masyarakat.
Bakti sosial tersebut disambut baik oleh masyarakat yang difasilitasi TNI.
“Selama ini masyarakat sangat antusias dengan kehadiran TNI dan kegiatan kegiatan yang dilakukan TNI setempat sangat membantu masyarakat,” terang Bernard Sagrim, Jumat (03/09/2021).
Bupati Bernard Sagrim menambahkan bahwa kejadian tersebut merupakan luar dugaan karena selama ini masyarakat Kabupaten Maybrat yaitu Ayamaru, Aitinyo dan Aifat (A3) sangat aman dan tidak ada kejadian seperti ini, apalagi terjadi pembantaian yang begitu sadis dan itu baru pertama kali terjadi di Kabupaten Maybrat. Kejadian tersebut sangat tidak manusiawi.
“Saya atas nama Pemerintah Daerah mengecam keras pelaku pembacokan atas tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Dan tindakan ini sangat dilarang oleh agama apapun termasuk Pemerintah,” kesal Bernard.
Bupati Maybrat menegaskan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi, namun perbuatan keji semacam ini sangat tidak dibenarkan oleh siapa pun karena perbuatan ini sangat melanggar Hukum,
“Masyarakat kalau mau menyampaikan aspirasi apapun, silahkan disampaikan secara baik…, itu adalah hak masyarakat. Tetapi jangan coba-coba untuk melakukan tindakan anarkis. Hal ini sangat tidak dibenarkan oleh siapapun, tegas Bernard.
Bupati Maybrat berharap pelaku pembacokan terhadap anggota TNI yang terjadi di Posramil Kisor Aifat Selatan harus menyerahkan diri dan mengakui kesalahannya.
“Berani berbuat berani bertanggungjawab,” kata Bupati dgn tegas.
“Jika pelaku takut berhadapan dengan aparat, datang dan memgakui kesalahannya kepada saya dan mengakui dosa dosanya. Sehingga masalah ini bisa menjadi aman dan aktivitas masyarakat tidak terganggu,” harap Bernard.
Bupati Maybrat menyampaikan permohonan maaf terhadap pimpinan TNI AD karena masyarakat di wilayah pimpinannya telah melakukan tindakan yang tidak berperikemanusiaan sehingga dapat mengorbankan 4 Prajutit TNI terbaik yang meninggal dunia dan 2 anggota luka berat.
“Atas nama Pemerintah Daerah, Keluarga, Pimpinan dan Anggota DPRD, Masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lainnya mengucapkan permohonan maaf yang mendalam atas kejadian sadis di Kisor. Dan ini merupakan hal yang tidak terpuji dan keji,” ucapnnya.
Dirinya berharap agar kerja sama yang baik antara Bupati, Anggota DPRD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Anggota TNI Polri untuk melakukan pergerakan secara ketat guna menjaga kamtibmas di Kabupaten Maybrat sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di Kabupaten Maybrat.