Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Capaian vaksin untuk dosis pertama sudah mencapai 39 persen dan untuk dosis kedua sudah terealisasi sekitar 21 persen. Dimana hingga akhir tahun ini pemkot Pekalongan menargetkan 70 hingga 80 persen dari jumlah penduduk sebanyak 313 ribu jiwa sudah disuntik vaksin Covid-19.
Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, belum tercapainnya target vaksinasi secara maksimal tersebut dikarenakan terkendala pasokan vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, hal ini disebabkan sistem aplikasi sempat mengalami error. Meskipun begitu, Pemkot Pekalongan terus melakukan koordinasi dengan Provinsi Jateng agar segera mengirimkan pasokan vaksin Covid-19.
“Memang sempat terkendala droping vaksin tersebut karena ada gangguan di pengisian aplikasi ke provinsi, namun untuk sekarang sistem aplikasi tersebut sudah diperbaiki dan vaksin Covid-19 sudah kembali dipasok untuk Kota Pekalongan,” ujar Walikota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, Jumat (03/09).
Walikota menambahkan, saat ini Kota Pekalongan sudah menuju level II atau sudah masuk di wilayah zona kuning di Jawa Tengah, sehingga para aparatur sipil negara (ASN) yang sebelumnya melakukan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah, sekarang sudah diperbolehkan masuk kerja di kantor dinas masing-masing. Diharapkan siaganya para ASN di kantor masing-masing maka pelayanan kepada masyarakat bisa kembali normal.
Sementara itu, untuk sasaran vaksin bagi pelajar, Dinas Kesehatan setempat saat ini sudah mulai digalakkan. Selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari paparan virus corona, vaksinasi bagi pelajar juga sebagai dorongan agar para siswa dapat kembali belajar secara tatap muka (PTM).
Pihaknya juga mengapresiasi bantuan dari TNI-POLRI dalam melakukan serbuan vaksin, sehingga masyarakat lebih mudah dalam mengakses vaksinasi. Kendati demikian, animo masyarakat dalam mengikuti vaksinasi ini sangat tinggi. Meski saat ini berada di level 2, Afzan Arslan Djunaid sangat optimistis jika vaksinasi sudah tersalurkan semua maka status PPKM untuk Kabupaten Pekalongan dapat turun lagi.
Disisi lain terkait pertumbuhan ekonomi, walikota menjelaskan dimasa pandemi ini perekonomian memang sulit, namun pemkot sudah menyusun sejumlah strategi agar ekonomi kembali menggeliat.
“Setelah konsentrasi di kesehatan, maka kita akan fokus pada pemulihan ekonomi. Dalam waktu dekat ini akan ada hari batik, nah moment ini akan kita dorong sebagai upaya mempromosikan batik baik di lokal maupun ke internasional,” kata Walikota Pekalongan.
Selain di industri batik, upaya lain dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di masa pandemi. Pemkot juga membuat program “Ayo Jajan”, dimana program ini juga sejalan dengan Provinsi Jateng dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM di bidang kuliner.