Tidak Sesuai Spek, Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Asam Binatur 1 Kiri, Tirto Dibongkar

Dibongkar karena Batu tidak masuk kualifikasi/spek bahan material yang dipersyaratkan.

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Ketahuan dibuat asal jadi dan tidak memenuhi spesifikasi kontrak, saluran irigasi Asem Binatur 1 kiri, Tirto di Jalan Supriyadi, Kelurahan Tirto, Kota Pekalongan dibongkar, Kamis (16/9/2021).

Bacaan Lainnya

Pembongkaran proyek rehabilitasi jaringan irigasi permukaan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 195.581.000,00 tahun anggaran 2021 tersebut menurut Kabid Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR), Khaerudin, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak sesuai yang telah disyaratkan.

“Setelah croschek ke lokasi memang ada yang tidak sesuai syarat, lalu kami minta pelaksana untuk membongkar dan menggantinya dengan material baru yang sesuai,” katanya.

Dia menjelaskan, proyek rehabilitasi saluran air Asem Binatur 1 memiliki volume panjang 130 meter dengan kedalaman pondasi 30 centimeter, kedalaman saluran 80 centimeter dan tinggi dari permukaan jalan 10 centimeter.

Adapun plat decker yang digunakan ukuranya 180x600x15 centimeter berjumlah 2 buah. Sedangkan penutup saluran berupa beton memiliki ukuran 180x60x10 centimeter sejumlah 46 buah.

Dengan adanya pemberitaan seperti ini, lanjut Khaerudin, pihaknya meminta kepada pengawas di lapangan untuk lebih cermat dan disiplin melakukan tugasnya termasuk penggunaan material yang ada.

“Dan khusus untuk K3 secara aturan wajib ada, ini sudah berulang kali saya tekankan kepada para rekanan,” jelasnya.

Sementara itu di lokasi, salah satu pemasok material proyek saluran irigasi Asem Binatur 1 kiri Tirto, Agus mengaku selain menjadi penyedia material, dirinya juga merupakan kakak kandung dari pemilik CV. Putra Tragung Berdikari.

“Saya yang memasok material, kalau yang mengerjakan proyek adik saya selaku Direktur,” terangnya.

Agus menuturkan, selama ini kerap mendampingi sekaligus membimbing adiknya yang belum banyak tahu dunia proyek.

“Adik saya belum tahu dunia proyek, jadi saya yang bimbing,” katanya.

Agus mengatakan, pekerjaan proyek irigasi Asem Binatur 1 kiri Tirto baru berjalan dua pekan dengan progres pekerjaan sudah 40 persen.

Dan terkait adanya item material seperti penggunaan batu pondasi yang tidak sesuai dengan spek kontrak, Agus beralasan lantaran batu
yang dimaksud kebetulan habis dan tidak ada pengawas di lokasi.

“Pengawasnya datang pukul 10 pagi dan tidak menangani satu lokasi saja,” dalihnya. (Bersambung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *