Laporan wartawan sorotnews.co.id : Lukmansyah.
LUWU TIMUR, SULSEL – Karena belum memiliki Water Closed (WC) yang layak, Pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 115 Lanosi Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa harus bolak-balik ke rumah untuk buang air bahkan beberapa siswa harus numpang ke rumah warga karena alamat domisili yang jauh dari sekolah.
Demikian yang dikeluhkan para siswa-siswi SDN 115 Lanosi saat ditemui di sekolah di sela-sela pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas hari pertama, Senin (20/9/2021).
“Kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Timur khususnya bapak Bupati Luwu Timur agar sekolah kami mendapatkan bantuan WC tahun ini. Supaya kami bisa belajar di sekolah dengan tenang,” ungkap sejumlah siswa, sembari curhat tentang kondisi sekolahnya yang masih membutuhkan prasarana.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 115 Lanosi Martha Bua, kepada wartawan sorotnews.co.id mengatakan jika pihak sekolah telah mengajukan proposal permohonan pembangunan satu unit WC terhadap Bupati Luwu-Timur serta Instansi terkait yakni Dinas Pendidikan Luwu Timur.
“Kami bersama Komite Sekolah sudah mengajukan proposal permohonan pembangunan satu unit WC yang ditanda tangani oleh Komite Sekolah, Kepala Desa Lanosi dan Camat Burau dan proposal tersebut di kawal langsung oleh Lembaga MAPJ selaku mitra kerja ke Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Luwu Timur,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Devisi Advokasi dan Investigasi L-MAPJ Lutim Sunandar DL mengatakan jika permohonan pembangunan satu unit WC SDN 115 Lanosi harus menjadi prioritas tahun 2021 agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan menghilangkan keresahan orang tua.
Ditegaskan Sunandar, pada Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, disebutkan bahwa Penyelenggara berkewajiban untuk menyediakan sarana, prasarana dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai.