Kapolres Pekalongan Bantu Keluarga Harsono, Tiga Tahun Tinggal Di Emperan Rumah Tua Kosong

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Putra.

PEKALONGAN, JATENG – Kapolres Pekalongan AKBP Dr. Arief Fajar Satria, S.H., S.I.K., dengan didampingi beberapa pejabat utama (PJU) Polres dan Kapolsek Wonopringgo mendatangi keluarga pasangan Harsono (60) dan Asratun (40) dan dua anak kembarnya yang duduk di kelas 2 SD serta anak bungsunya yang masih TK Yang terpaksa tinggal di emperan samping rumah tua kosong di Desa Wonopringgo, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.

Dalam kunjungannya tersebut, Kapolres Pekalongan Bersama rombongan memberikan bantuan kepada keluarga Harsono yang diketahui sudah tiga tahun tinggal di tempat yang kurang layak tersebut.

“Iya kita silaturahmi ke keluarga Bapak Harsono, terkait kondisi yang memprihatinkan. Kita cek langsung dan tadi sempat ngobrol bersama terkait tempat yang selama ini ditempati, yang telah dijual beliau dan keluarganya ke orang lain,” kata AKBP Arief, Sabtu (2/10/2021)

AKBP Arief menjelaskan sebetulnya Bapak Harsono memiliki tanah yang berada di belakang emperan rumah kosong yang mereka tempati sekarang. Namun, karena tanah itu belum dibalik nama atas namanya, Bapak Harsono belum berani membangun rumah. Selain itu, Bapak Harsono juga terbentur keterbatasan dana.

“Tadi saya ngobrol, katanya Bapak Harsono ini kesulitan untuk biaya balik nama sertifikat yang mahal,” jelas AKBP Arief.

Harsono Bersama istri mengaku senang atas bantuan yang diberikan oleh Kapolres Pekalongan, apalagi ketiga anaknya juga diberikan hadiah untuk keperluan sekolahnya.

“Alhamdulillah, dapat rezeki dari bapak Kapolres berupa sembako dan uang untuk mengurus administrasi sertifikat tanah. Sedangkan untuk anak kembarnya mendapatkan hadiah berupa buku, sepatu, dan perlengkapan sekolah lainnya. Dan untuk si bungsu mendapatkan sepeda baru,” ujar Harsono.

Sebelumnya diberitakan keluarga ini tinggal di emperan rumah kosong yang hanya diberi atap tanpa pintu. Dindingnya memanfaatkan anyaman bambu yang sudah lapuk termakan usia. Sedangkan atap dikaitkan dengan rumah tua yang kondisinya memprihatinkan karena sewaktu-waktu bisa ambruk.

Saat ditemui, Harsono mengaku awalnya dirinya ditawari oleh pemilik rumah kosong tersebut untuk menempati bangunan itu. Namun kondisi rumah yang memprihatinkan karena bangunan tua, dirinya terpaksa hidup di emperan di sisi kiri rumah kosong tersebut.

“Yang punya (rumah) sudah menawari agar ditempati. Cuman takut saja, kondisinya sudah tua atapnya, takut roboh,” kata Harsono,

Harsono menceritakan, rumah tua kosong tersebut dahulu adalah milik orang tuanya. Namun karena sesuatu hal, rumah itu dijual dan Harsono dapat ganti lahan di belakang rumah seluas 12×12 meter.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *