Laporan wartawan sorotnews.co.id: Wasim Mursalin/Kang Be
KARAWANG, JABAR – Rumah nyaris roboh yang ada di Desa Telukambulu sebelumnya ramai di beritakan di salah satu media online, rumah yang letaknya di Dusun Krajan II RT.04/02 Desa Telukambulu Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang. Sampai saat ini beluma ada tanda tanda perbaikan.
Nisin (55) Hanya penjual urab jagung keliling yang berpenghasilan sehari Rp.30.000, di rumah tersebut tinggal bersama istrinya, sedangkan anaknya sudah menikah dan memiliki rumah walupun kecil. Rumah Nisin di dalam dan di luar ya pun sudah di tunjang dengan bambu bahkan bilik, genteng sudah tidak layak sehingga sangat mengerikan bahkan nyaris roboh. Hal tersebut hasil pantauan sorotnews, Minggu (10/10/2021) pagi.
“Rumah saya kondisi seperti ini sudah lama, karena untuk membangun tidak punya uang, sedangkan suami saya hanya tukang urab yang berpenghasilan sehari hanya Rp. 30.000,” ucapan Sukarsih istri dari Nisin saat di temui sorotnews, Minggu (10/12021) pagi.
Kalau dari Pemerintah Desa, lanjut Sukarsih , udah ada perhatian dengan mengajukan rumah saya, tapi mungkin bukan milik rezeki sampai saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan, bahkan dari Desa sudah ada gerakan waktu itu kasih Herbel dan GRC, dan uang dari pak lurah Ahmad Samsuri Almarhum Rp. 500.000.
Belum dibangunkannya masih kekurangan buat biaya tukang dan material lainya, mungkin kekurangannya sekitar tiga jutaan, saya berharap semoga ada donatur yang bisa membantu pembangunan rumah saya yang nyaris roboh ini.” Pungkas dan harapan Sukarsih.
Dengan adanya hal tersebut pemerintah Desa (Pemdes) Telukambulu tidak tinggal diam, dengan kondisi rumahnya warganya nyaris roboh, bahwa sudah di ajukan pada tahun 2018 kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Karawang.
“Kami dari Pemerintah Desa tidak tinggal diam dengan adanya hal tersebut, bahkan sudah kami ajukan Proposal ke Dinas PRKP Kabupaten Karawang, dan sampai saat ini belum terealisasi.” Kata Sekretaris Desa (Sekdes) Ahmad Subhi.
“Kamipun sudah berusaha mengumpulkan dana swadaya sehinga bisa terkumpul di belikan Herbel dan GRC, karena menunggu bantuan proposal lama, mungkin kami akan mengumpulkan dana secara swadaya kembali.” Tutup Ahmad Subhi