Laporan wartawan sorotnews.co.id : Rif’at Achmad.
LUBUKLINGGAU, SUMSEL – 17 Oktober merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Kota Lubuk Linggau, pasalnya 20 tahun yang lalu, tepatnya 17 Oktober 2001, Kota Lubuk Lingau resmi menjadi daerah otonomi setelah Kabupaten Musi Rawas juga menjadi daerah otonomi dengan ibukotanya Muara Beliti.
Berikut sekelumit sejarah Kota Lubuk Linggau. Tahun 1929 status Lubuk Linggau adalah sebagai Ibu Kota Marga Sindang Kelingi Ilir, dibawah Onder District Musi Ulu. Onder District Musi Ulu sendiri ibu kotanya adalah Muara Beliti.Tahun 1933 Ibukota Onder District Musi Ulu dipindah dari Muara Beliti ke Lubuk Linggau. Tahun 1942-1945 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Kewedanan Musi Ulu dan dilanjutkan setelah kemerdekaan.
Pada waktu Clash I tahun 1947, Lubuk Linggau dijadikan Ibukota Pemerintahan Provinsi Sumatera Bagian Selatan. Tahun 1948 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Kabupaten Musi Ulu Rawas dan tetap sebagai Ibukota Keresidenan Palembang. Kemudian pada tahun 1956 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Daerah Swatantra Tingkat II Musi Rawas.
Tahun 1981 dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tanggal 30 Oktober 1981 Lubuk Linggau ditetapkan statusnya sebagai Kota Administratif (Kotif).
Tahun 2001 dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 Lubuklinggau statusnya ditingkatkan menjadi Kota. Pada tanggal 17 Oktober 2001 Kota Lubuk Linggau diresmikan menjadi Daerah Otonom. Dalam kurun pasca ditetapkan sebagai daerah otonomi, pembangunan Kota Lubuk Linggau telah berjalan dengan pesat seiring dengan segala permasalahan yang dihadapinya dan menuntut ditetapkannya langkah-langkah yang dapat mengantisipasi perkembangan Kota, sekaligus memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Bahkan saat ini Kota Lubuk Lingau dibawah Kepemimpinan H.SN Prana Putra Sohe – H. Sulaiman Kohar (Nansuko) jilid II, Kota Lubuk Linggau menjadi daerah nomor dua setelah Kota Palembang di Sumatera Selatan (Sumsel).
Kendati dengan anggaran yang serba terbatas karena Kota Lubuk Linggau tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) seperti Migas, Tambang dan perkebunan, namun berkat berbagai upaya dan strategi, geliat pembangunan Kota Sebiduk Semare, sebutan Kota Lubuk Lingau ini terus membahana dan sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.
Bahkan, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Lubuk Linggau ke 20 tahun 2021 ini, sebuah jembatan berada di Lingkar Barat menghubungkan Kecamatan Lubuk Linggau Barat I dengan Kecamatan Lubuk Linggau Utara II, telah diresmikan oleh Gubernur Sumsel, H.Herman Deru. Orang Nomor Satu di Sumsel itu, dihadapan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Lubuk Lingau dalam rangka HUT Kota Lubuk Linggau ke -20 tahun 2021 ini mengapresiasi kerja keras Wali Kota dan jajaran dalam membangun Kota Lubuk Linggau yang merupakan kota terbesar kedua di Sumsel setelah Kota Palembang.
“Kota Lubuk Linggau, meskipun pendapatan tergantung dari jasa, tapi masih bisa eksis membangun dan melayani serta menjalankan pemerintahan yang sangat solid. Saya mengapresiasi kerja keras wali kota dan jajaran dalam membangun Kota Lubuk Linggau,” ungkapnya.
Kota Lubuk Linggau harus menjadi kota cerdas. Seperti aplikasi Silampari Smart City (SSC), menurut gubernur adalah sangat bermanfaat setiap saat.
“Dari mulai RT, Lurah, Camat sampai Wali Kota. Begitu juga aparat keamanan untuk mengetahui kondisi daerahnya. Pasti lebih banyak bermanfaat. Kita bersyukur, Kota Lubuk Linggau paling jauh dengan Palembang namun tidak ketinggalan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gubernur juga mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau dalam penanganan Covid yang pada awal pandemi nomor 1, namun mampu mengendalikannya.
Sementara itu Wali Kota Lubuk Linggau, H.SN Prana Putra Sohe terkait penanganan covid-19, tak hanya peran aktif pemerintah, TNI, Polri dan swasta dalam mensukseskan program vaksinasi terbukti efektif menurunkan angka penyebaran dan resiko penularan serta angka kematian akibat Covid-19.
Dijelaskan, hingga 12 Oktober 2021, dari 139.348 jumlah dosis vaksin yang diterima Kota Lubuk Linggau, telah disuntikkan sebanyak 115.220 atau 82,69 persen baik untuk dosis pertama, dosis kedua maupun booster untuk tenaga kesehatan (Nakes).
“Dengan kondisi terkini inilah, pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-20 Kota Lubuk Linggau ini, kami mengangkat tema, ‘Dengan semangat HUT ke-20 Kota Lubuk Linggau, bersinergi dalam penanganan covid-19 untuk pemulihan ekonomi menuju Lubuk Linggau Kota Metropolis Madani,” pungkasnya.