Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.
PEKALONGAN, JATENG – Sedang ngetren di Pekalongan proyek infrastruktur yang dibiayai dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah dikerjakan dengan cara diborongkan kepada pihak luar atau pihak ketiga.
Seperti pekerjaan pembangunan jalan dengan kontruksi beton sepanjang 169 meter, lebar 4,5 meter di Desa Api-Api, Kecamatan Wonokerto.
Ironisnya jalan beton yang menghabiskan biaya dari Bankeu sebesar Rp 200 juta kondisinya sudah retak-retak dan diprediksi warga tidak akan berumur lama.
“Kelihatanya tidak sampai setahun jalan akan rusak lagi,” ujar seorang warga setempat yang meminta SorotNews untuk tidak menuliskan namanya, Rabu (24/11/2021).
Ia mengungkapkan, pembuatan jalan beton tersebut telah rampung dalam sepekan ini, namun sudah banyak yang retak-retak.
Selain itu, proses pengerjaanya pun tidak melibatkan warga lokal, akan tetapi justru mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah.
“Warga di sini tidak ada yang ikut kerja, semua tenaga diambil dari luar desa,” katanya.
Dari pantauan di lokasi, anggaran Bankeu dari provinsi untuk pembuatan jalan beton pelaksanaanya harus melibatkan masyarakat setempat melalui pemberdayaan atau padat karya dan sesuai aturanya tidak boleh diborongkan.
Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan dan Umum Desa Api-Api, Kholis selaku pelaksana kegiatan (PKA) yang ditemui tim SorotNews membantah adanya penggunaan tenaga kerja dari luar daerah.
Ia pun menjelaskan bahwa ada 7-8 orang warga lokal ikut kerja, namun sisanya memang berasal dari luar desa.
“Saya memang tidak hafal jumlah seluruh pekerja, yang jelas ada satu nama yakni Pak Rohadi merupakan warga Desa Api-Api,” terangnya.
Dia juga mengaku selama pekerjaan berlangsung hingga selesai pihaknya tidak memasang papan proyek atau papan transparasi karena semua hanya Kades yang mengetahui.
Sementara itu Kades Api-Api, Qomaruddin saat dihubungi melalui pesan singkat maupun sambungan telepon tidak merespon.
Terkait kegiatan ini yang aturannya memberdayakan masyarakat setempat agar mendapatkan penghasilan yang diduga malah diborongkan.
Dimohon pihak aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti, Karena yang digunakan adalah uang negara.