Saat mengunjungi Masjid Jamie Baiturahman Perumnas Adiarsa Kabupaten Karawang, Ustadz Alfian Tandjung mengatakan bahwa Ia hadir di salah satu Masjid kebanggaan masyarakat Karawang tersebut dalam rangka bagian dari agenda “Safari Edukasi Keumatan” dengan semangat penyadaran umat terhadap misi, fungsi dan peran – peran dakwah yang perlu dilakukan sebagai Wakil Ketua Komite Dakwah khusus MUI Pusat Minggu (28/11/2021) kemarin.
Ustadz Alfian Tandjung merasa sangat senang saat berkunjung ke Masjid Jamie Baiturahman dengan sambutan hangat yang diberikan oleh para pengurus, terutama oleh Ketua Yayasan Baiturahman Kang H.Yayan Mulyana,.S.Si,.MBA,. Yang Ia katakan dari pukul 4 hingga pukul 7 pagi.
Sebagai aktifis dakwah Ustadz Alfian Tandjung mengatakan juga merasa akrab dengan Kabupaten Karawang dari tahun 90an, mulai dari mengisi acara – acara di Radio, menjadi pembicara di berbagai forum organisasi Islam di Kabupaten Karawang, serta mengisi kajian – kajian Islam diberbagai kesempatan hingga kurang lebih 10 tahun terakhir.
Pria yang merasa di didik dan dibesarkan oleh PII (Pelajar Islam Indonesia) dan saat ini berprofesi sebagai Dosen tersebut, banyak juga menjadi narasumber di Angkatan Darat, Kopassus, di Wartanas, di Badan Intelejen sebagai orang yang menguasai dan membaca gerak gerik gerakan paham komunis, yang menurutnya saat ini semaki sumringah karena sepertinya semakin merasa diberikan ruang dan peluang, untuk itu Ia ingin menyadarkan masyarakat untuk bersama – sama dengan Pancasila dan UUD 1945 tanpa paham komunis, “Itu mungkin yang selalu saya bawa – bawa selama kurang lebih 38 Tahun saya berdakwah di Indonesia,”ucapnya.
Ia berpesan untuk umat Islam Karawang agar menjadikan Masjid sebagai tempat berkumpul orang – orang yang beribadah kepada Allah SWT, takut kepada Allah SWT dan selalu membahas Ayat – ayat Allah SWT dan pesan – pesan Rasulullah SAW.
Serta Ia juga mengajak ummat Islam Karawang merevitalisasi remaja Masjid, karena secara nasional yang Ia temukan khususnya di Karawang faktanya setiap ada kajian – kajian apalagi shubuh patut diduga anak remajanya sangat – sangat minim bahkan tidak ada sama sekali.
Ustadz Alfian Tandjung berharap kegiatan seperti ini harus diperbanyak, baik dari segi frekuensi maupun dari segi tema – tema aktual.
Ia kira negri ini sangat sedang dalam keadaan tidak sehat – sehat saja, kita punya persoalan soal kedaulatan, kita punya persoalan tentang keberpihakan terhadap pribumi, terhadap perusahaan – perusahaan peraturan ekonomi, apalagi ada juga oknum pejabat yang bisa berpesta pora dengan keuntungan yang bermiliar – miliar bahkan Triliyunan dengan kewenangannya, dibalik kesusahan masyarakat dikarenakan dampak dari Pandemi Covid-19.