Beras BPNT Terlihat Tak Layak, Begini Kata Dinsos

Beras berkutu, bau dan kotor.

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.

PEKALONGAN, JATENG – Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) kabupaten Pekalongan, Doedy Budhi Purwanto mengaku sudah mewanti-wanti pengelola E-Warung untuk menjaga kualitas beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Saya sudah minta teman-teman di E-Warung untuk menyediakan beras yang layak bagi KPM. Jadi harus berani ngomong ke supplier untuk minta ganti kalau dapat beras yang jelek,” katanya, Kamis (27/1/2022).

Doedy menyebut dirinya tidak begitu paham aturan penyaluran bantuan mulai dari bank, E-Warung, Supplier hingga diterima KPM.

“Saya bertugas Januari awal di sini. Saya masuk awal Januari 2022,” terangnya.

Ia menjelaskan, terkait munculnya persoalan antara E-Warung dengan supplier serta KPM pihak dinas tidak ikut campur karena sudah ada pedoman dari kementrian bahwa dinas hanya membantu percepatan program saja.

Selain itu tugas dinas yang lain yaitu melakukan klarifikasi data-data penerima serta mendorong E-Warung agar pengelolaanya baik dan KPM menerima barang sesuai dengan ketentuan.

Ia menambahkan, E-Warung dibebaskan untuk menentukan siapa pemasoknya sekaligus menentukan harga barang yang dijual dan pihak dinas tidak diperbolehkan intervensi.

“Yang membuat kita pusing ya, kita kan tidak terlibat di situ. Kadang E-Warung laporan ke sini, Kalau berasnya tidak sesuai ya monggo di kembalikan dan minta di ganti,” ujarnya.

Doedy menuturkan, di 2021 ada empat kali penyaluran beras Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) namun sepertinya tidak mampu lantaran satu E-Warung dalam sekali penyaluran saja sudah beberapa ton apalagi langsung empat kali.

“Karena dari kementrian saya tidak tahu, yang jelas ada kebijakan penyaluran harus selesai di pertengahan Januari,” jelasnya.

Seperti diketahui temuan beras tidak layak yang diterima ratusan KPM melalui program BNPT di Kabupaten Pekalongan, sempat menjadi perhatian Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Disela kunjunganya ke sejumlah lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Kedungwuni dan Petungkriyono, Mantan Walikota Surabaya tersebut sempat melakukan sidak ke sejumlah rumah KPM.

Namun karena sebagian beras tidak layak tersebut sudah dikonsumsi KPM dengan cara dioplos dengan beras premium dan sebagian lagi sudah dikembalikan, akhirnya Tri Rismaharini gagal mendapatkan bukti dan memilih melanjutkan kunjungan kerjanya.

Kejadian unik Mensos Tri Rismaharini melompat dari mobil dan terus berlari masuk gang menuju pemukiman warga tersebut juga sempat luput dari perhatian banyak pihak. Awalnya Mensos seperti hendak ke belakang namun belakangan baru diketahui kalau ternyata sidak.

Usut punya usut, Mensos Tri Rismaharini sempat mendapatkan informasi adanya E-Warung di daerah tersebut kedapatan menyediakan beras tidak layak bagi KPM. Namun karena banyak mendapatkan protes akhirnya sebagian beras yang sudah terlanjur beredar ditarik kembali, namun sebagian lagi sudah dikonsumsi warga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *