Laporan wartawan sorotnews.co.id : Putra.
PEKALONGAN, JATENG – Selamatan dan syukuran durian di desa Pungangan Kecamatan Doro serta peresmian Bumdes dengan produk kopi. Acara ini dipusatkan dilapangan desa Pungangan berlangsung meriah.
Bupati Fadia mengaku salut atas acara syukuran durian desa Pungangan Doro ini karena menurutnya acara ini bisa mengangkat durian hasil dari petani desa Pungangan menjadi lebih terkenal secara luas.
“Saya berharap para petani durian bisa berkembang. Apalagi ternyata acara festival durian seperti di Lolong, ternyata duriannya disuplai dari sini. Ini berarti petani di sini harus kita dukung dan kembangkan sehingga durian ini menjadi terkenal,” ucap Bupati Fadia.
Seperti diketahui, sebelum pandemi covid 19 di kabupaten Pekalongan rutin diadakan festival durian, tepatnya Festival Durian Lolong. Namun untuk sementara kegiatan tersebut ditiadakan.
“Alangkah baiknya para petani kita ini kita support agar durian kita terkenal. Se jawa tengah saya lihat yang berani membuat festival hanya kabupaten Pekalongan. Artinya kabupaten Pekalongan duriannya memang hebat dan luar biasa. Saya mendukung sekali supaya ada festival durian. Festival durian Lolong harus tetap jalan,” pintanya.
Ditambahkan, Bupati juga mensupport berdirinya Bumdes Pungangan yang meluncurkan produk kopi khas Pungangan.
“Untuk Bumdes, dari 272 desa, baru ada 191 desa yang punya Bumdes. Bumdes ini bisa membantu meningkatkan keuangan desa atau bisa membangun desa karena kalau hasilnya berlebih bisa buat membangun jalan, dan sebagainya. Jadi kita harus sama-sama mensupport Bumdes ini, agar kopinya dikenal. Saya yakin Doro ini luar biasa, durian, kopi, semuanya ada,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan Mukhtaruddin Ashraff Abu (Ashraff) yang hadir mendampingi Bupati mengatakan pihaknya berharap durian Pungangan bisa terkenal sampai keluar daerah, nasional bahkan internasional.
“Kabupaten Pekalongan salah satu penghasil durian yang paling banyak di Indonesia. Saya sebagai ketua Dekranasda sangat berharap, kita jangan asal jual durian, tapi kalau bisa kita jual sampai keluar. Jangan hanya fokus di kabupaten Pekalongan, tapi kita perkenalkan durian ini sampai tingkat internasional bahkan sampai Asia,” kata Ashraff.
Senada dengan Bupati, Ashraff juga berharap acara seperti Festival Durian Lolong bisa tetap diadakan tiap tahunnya karena dengan acara seperti ini berarti memberi peluang bagi para petani durian untuk memperkenalkan hasil duriannya secara luas.
Ashraff juga menyarankan warga Pungangan lebih kreatif dengan mengolah durian menjadi produk makanan lainnya.
“Saya sarankan, kita cari ide, kita produksi dan bisa kita jual keluar dalam bentuk selain dari buahnya. Mungkin kita bikin kue, dodol atau sesuatu yang unik supaya durian kita ini bisa terkenal dan produk dari durian ini bisa kita jual sampai keluar. Saya harap dengan terkenalnya durian Doro, orang dari luar akan datang untuk mencari durian kita. Kalau kita sudah siap saya yakin pihak pemerintah akan bantu promosikan durian kita sampai keluar,” pungkasnya
Kepala desa Pungangan, Abdurrahman menjelaskan terselenggaranya acara selamatan dan syukuran durian di desa Pungangan Kecamatan Doro ini merupakan kerjasama petani dan seluruh masyarakat desa Pungangan.
“Harapannya hasil petani bisa dikenal luas sampai keluar desa. Selain durian, banyak potensi Desa Pungangan, salah satunya produk kopi. Acara ini sekaligus mempromosikan kopi Pungangan agar masyarakat luas juga mengetahui bahwa Pungangan juga memproduksi kopi,” tuturnya.
Acara selamatan dan syukuran durian di desa Pungangan Kecamatan Doro serta peresmian Bumdes ini dihadiri pula Camat beserta Forkompimcam Doro, anggota DPRD kabupaten Pekalognan, kepala Dinporapar, Kepala Dishub, Kepala Satpol PP, Plt PMD, Plt DKPP, perwakilan Perhutani,anggota Bapera, tokoh masyarakat/agama desa Pungangan serta tamu undangan lainnya.