Laporan wartawan sorotnews.co.id : Lukmansyah.
LUTIM, SULSEL – Pengadaan buku Kearifan Lokal di seluruh Sekolah SD dan SMP Luwu Timur yang dikelolah CV. lontara Pusaka, menelan Anggaran hingga mencapai sekitar 8 miliyar, yang diduga dianggarkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun Anggaran 2021 dan juga akan dianggarkan tahun 2022 menjadi sorotan publik.
Di kutip dari batarapos.com penyaluran buku kearifan lokal tersebut dikeluhkan sebab selain menelan harga yang fantastis yakni 18 ribu hingga 19 ribu per eksamplarnya dan disalurkan sesuai jumlah siswa masing-masing sekolah, hingga jika di total dari keseluruhan sekolah SD/SMP di Luwu Timur mencapai anggaran sekitar 8 Milyar. Kualitas buku juga buruk dimana tulisan dan gambar luntur dan melekat di tangan saat di rabah.
“Sudah lama saya diperpustakaan, baru kali ini saya dapat buku semua warna tulisan gambar nya luntur. Jadi saat saya stempel, hitam semua ini tangan akibat warnanya yang luntur saat di raba. Kertas nya juga mirip kertas koran agak buram,” ungkap salah seorang pengelola perpustakaan sekolah.
Selain itu, dalam pengadaan buku, pihak sekolah diduga dibawah kendali dan tekanan oknum di Disdik Luwu Timur dimana satuan harga dan total harga buku di dalam nota sudah terlebih dahulu di tulis oleh oknum di Disdik sehingga para Kepala Sekolah tertekan dan menuruti perintah oknum tersebut.
“Nota pesanan dibikin di Dinas, harganya juga sudah di tulis dan dicantumkan di dalam nota. Kami pihak sekolah hanya bertanda tangan saja. Masalah prosesnya kami tidak tahu. Tahunya tanda tangan dan akan bayar sesuai nota pesanan itu,” ungkap Kepsek yang tidak ingin namanya disebutkan, Rabu (16/2/2022).
Penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Luwu Timur mulai melakukan penyelidikan terkait pengadaan buku tersebut. Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Luwu Timur AKP. Muh. Warpa, Jumat (8/2/2022).
“Iya Pengadaan buku di Luwu Timur mulai di lidik,” ungkapnya.