Kades Kalilunjar Terima Kunjungan Studi Banding Rombongan Wakil Bupati Raja Ampat

Laporan wartawan sorotnews.co.id : S.Ranex/Red.

BANJARNEGARA, JATENG – Slamet Raharjo Kepala Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menerima kunjungan kerja Studi Banding (Stady Tour) Wakil Bupati Raja Ampat bersama rombongan tujuh perwakilan pengurus BUMDes, Kamis (24/3/2022).

“Sebuah pertemuan yang sangat luar biasa, dan sebuah penghargaan yang sangat tak ternilai harganya. Yang mana sekelas Wakil Bupati yang notaben nya daerah kaya dan surganya Indonesia, Raja Ampat berkunjung ke Desa Kalilunjar secara langsung. Dan sharing bareng tentang bagaimana cara memajukan desa,” kata Slamet Raharjo, Kepala Desa Kalilunjar, yang awal tahun 2022 dianugerahi Penghargaa Award sebagai Tokoh Motivator Inovasi Pengembangan Desa Wisata dan Administrasi Desa oleh Media Sorot News di Jakarta.

Masih kata Slamet Raharjo, “Dengan mengangkat tema SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT artinya memanfaatkan resorsis (sumber daya alam) yang ada dengan memastikan tempat tersebut bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan, dan inilah jawaban dari sebuah keihklasan, yang mana Kalilunjar Desa yang tertinggal tapi sekarang sudah memancing beliu untuk belajar bareng,” jelas Kades eksentrik ini.

Sementara menurut Wakil Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, S.IP, MM, M.Ec.Dev, yang juga salah satu Wakil Bupati peraih Penganugerahan Award sebagai Tokoh Motivator Pemberdayaan Daerah dan Desa oleh Media Sorot News, mengatakan studi Banding ini sangat penting untuk menghidupkan perekonomian kampong yang ada di kabupaten Raja Ampat Papua Barat.

“Kampung-kampung di Raja Ampat punya kekayaan alam yang melimpah, oleh sebab itu potensi ini harus dikelola secara profesional dan diberdayakan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menghidupkan perekonomian kampung,” kata Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam.

Menurut Wakil Bupati bahwa kampung-kampung yang ada di Raja Ampat sangat kaya akan sumber daya alam, namun berbanding terbalik kondisi perekonomian masyarakat, jumlah anak-anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah sangat tinggi, namun tidak didukung oleh kemampuan finasial yang memadai, masyarakat hanya berharap dari dana desa dan bantuan pemerintah.
Kondisi keterpurukan ekonomi masyarakat kampung inilah yang membuat Orideko Burdam sangat prihatin dan berpikir bagaimana caranya agar dapat membawa masyarakat kampung ke luar dari situasi ini, BUMDes merupakan salah satu jalan keluarnya.

“Kampung-kampung di Raja Ampat punya kekayaan alam melimpah, namun potensi ekonomi ini belum dikelola secara profesional untuk mendatangkan keuntungan ekonomi guna memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh karena itu perlu dibangun BUMDes agar dapat mengelola sumber daya alam untuk menghidupkan perekonomian kampung,“ kata Orideko, sudah merintis berdirinya BUMDes di Kalyam, Kalwal, Weibon, Wailebet, Waiman, Jenanas dan Kapatlap.

Orideko tegaskan, jika BUMDes dapat mengelola sumber daya alam dengan baik, pendapatan masyarakat kampung akan meningkat, dan mereka tidak perlu meminta bantuan pemerintah tetapi mereka mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk itu tujuan rombongan berkunjung untuk studi banding, agar bisa melihat dan mempelajari secara langsung cara mengelola BUMDes, setelah itu, mereka akan bertatap muka dengan Pemkab Banjar Negara untuk memperoleh informasi tentang kebijakan pemerintah daerah mengelola BUMDes.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *