Cegah Konsumsi Makanan Terkontaminasi Zat Berbahaya, Dinkes Kota Pekalongan Lakukan Uji Petik Puluhan Sempel

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan uji petik terhadap 60 sempel makanan dan minuman atau takjil yang dijual pedagang dadakan menjelang waktu berbuka puasa.

Bacaan Lainnya

Sempel takjil dari hasil uji petik kemudian dites kandungan zat kimianya seperti Formalin, Borak, Rodhamin B maupun zat pewarna tekstil yang kerap dipakai sebagai campuran.

Meski seluruh sempel menunjukan hasil negatif namun Dinkes tetap melakukan uji petik dengan target lebih banyak yakni mencapai 240 item takjil lainya di empat Kecamatan.

Admimitrator Muda Dinkes Kota Pekalongan, Maysaroh mengatakan, “Sebagai ganti hasil uji petik yang menunjukan tidak ada temuan zat kimia berbahaya, pedagang takjil diberikan stiker bebas zat kimia berbahaya yang ditempel di lapak jualan,” katanya.

“Tujuanya agar pedagang maupun pembeli tahu bahwa makanan dan minuman yang dijual aman maupun dikonsumsi pembeli tidak mengandung zat kimia berbahaya,” jelasnya, Rabu (6/4/2022).

Ia menjelaskan bahwa uji petik yang dilakukan Dinkes Kota Pekalongan adalah untuk memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat sehat, aman dan terbebas dari zat kimia berbahaya bagi tubuh.

Kegiatan uji petik sediri, kata dia, rutin dilakukan tiap tahun oleh tim dari Dinkes Kota Pekalongan untuk mengantisipasi adanya pedagang maupun produsen makanan dan minuman nakal atau yang memanfaatkan kesempatan di bulan suci Ramadan.

Dinkes Kota Pekalongan akan melakukan penyitaan bila makanan atau minuman mengandung zat kimia berbahaya tetap dijual.

Adapun pedagang dan produsen makanan atau minuman yang kedapatan menjual takjil mengandung zat kimia berbahaya akan diberikan pembinaan, namun bila tetap mengulangi perbuatanya maka akan diberikan sanksi hukum.

“Kita berikan sosialisasi, kita berikan pembinaan untuk tidak menjual lagi makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya,” jelasnya.

Sementara itu salah satu pedagang takjil, Imrona, mengaku lega setelah hasil tes makanan dan minuman yang dijual negatif atau tidak ada kandungan zat kimianya.

“Saya lega jualan saya dinyatakan aman. Saya senang bisa jualan dengan tenang,” ungkapnya.

Ia menuturkan jumlah item daganganya sebanyak 150 jenis makanan maupun minuman, semuanya titipan atau disetok oleh bakul sehingga dirinya tidak mengetahui kandunganya.

“Tapi alhamdulillah semuanya dinyatakan aman sehingga jualanpun tidak was-was,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *