Laporan wartawan sorotnews.co.id : Lukmansyah.
LUTIM, SULSEL – Warga Desa Lumbewe Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan mengeluhkan dampak limbah dari aktifitas Perusahaan Kayu PT. Sumber Graha Sejahtera Luwu Timur yang sebelumnya di kenal dengan nama PT. Panply.
Diketahui PT. SGS beroperasi sudah puluhan tahun di bidang industri kayu lapis di Desa Lumbewe Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepada wartawan Sorotnews warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan mengeluhkan suara bising dan asap pembakaran limbah kayu serta limbah cair PT. SGS yang diduga dibuang ke area persawahan warga.
“Kalau sedang bongkar kayu suaranya ribut sekali dan itu hampir 24 jam terdengar suara berisik pembokaran kayu,” ungkap warga.
Selain itu, diungkapkan salah seorang warga yang lain, jika asap pembakaran pernah mendapat sorotan masyarakat sekitar serta debu sisa pembakaran limbah kayu ditambah limbah cair yang berasal dalam pabrik pengolahan kayu yang Diduga mengalir ke persawahan milik warga sekitar.
“Itu pernah na permasalahkan masyarakat kalau melakukan pembakaran tidak bisa betul ki bernafas gara gara asapnya. Dan kalau menjemur pakaian ki kotor semua itu pakaian. Karena debunya. Belum lagi itu limbah cairnya yang mengalir ke sawah. Kalau terkena badan sampai gatal-gatal,” ungkapnya (13/4/2022).
Berdasarkan penelusuran wartawan Sorotnews pengelolaan limbah kayu PT. SGS diduga kuat di pihak ketigakan ke salah satu oknum warga sekitar, dimana lahan salah seorang warga di sewa sebagai tempat pembakaran limbah.
Menurut informasi yang dihimpun, limbah kayu tersebut mencapai 15 ret setiap harinya, yang diangkut menggunakan mobil truck milik salah seorang warga setempat, yang merupakan pihak ketiga dalam pengolahan limbah kayu tersebut dan setiap hari di bakar.
Hingga berita ini dirilis pihak PT. SGS belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai penjelasan.