Belanja Di E-Warung, KPM Keluhkan Barang Tidak Sesuai Nilai BPNT 

Pilih plastik isi( Daging sapi+beras+telur) & (Daging ayam+kentang+bawang putih+beras+telur)

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.

PEKALONGAN, JATENG – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dikeluhakan oleh sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

E-warung yang seharusnya menyediakan berbagai macam bahan pokok sesuai kebutuhan. Namun KPM dihadapkan dua pilihan dalam bentuk paket.

Apabila memilih daging sapi ½ kg hanya ada tambahan beras 12 kg dan telur 6 butir. Jika ambil daging ayam 1 kg tambahanya telur ½ kg, bawang putih ¼ kg, dan kentang 1 Kg.

Ironisnya dari pembelian itu KPM tidak diberi bukti pembelian ataupun nota rincian harga pembelian.

Hal itu disampikan KPM Sulastri (45) saat pembagian BPNT di E-warung Limbangan Jaya, Desa Limbangan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

“Di sini tidak ada nota pembelanjaan.
pokoknya ambil sembako pake kartu digesek itu. Kita tinggal milih mau paket ayam atau daging. Kalau milih ayam ada kentang dan bawang putihnya,” kata Sulastri, Kamis (28/4/22)

Ia juga menyatakan, secara hitung uang dan barang yang didapat tidak ada dua ratus ribu bila belanjakan di pasar. Disini sudah di paketkan harganya kurang dari Rp 200 ribu.

Senada juga dikatakan Ita (25) KPM saat mengambil BPNT melalui E-warung Maju Sejahtera, Desa Banjarejo yang masih satu kecamatan.

“Saya tidak dikasih nota pembelanjaan, saya cuma ngasih kartu gesek, terus di kasih sembako. Kalau isinya dulu banyak, sekarang telor, daging dan beras,” katanya.

Sementara pihak E-warung Limbangan Jaya, Eka Budi Arsih membantah terkait tidak adanya nota atau sembako di paketkan.

“Saya Eka Budi Arsih ketua e warung,
ini bukan paketan dan ada list harganya dan pake nota. KPM kadang inginya cepet-cepet dan tidak dapat nota,” dalihnya.

Ia menambahkan ada juga KPM tidak mau di kasih nota karena sudah tau harganya. Terkait karung beras yang tidak ada cap nya itu dari supplier, suplayer yang milih dari dinas sosial.

“Ini supplier baru, setiap periode berganti supplier. Untuk nama supplier Pak Ali,” katanya.

Berbeda dengan pengakuan E-warung
Maju Sejahtera, Banjarejo mengakui tidak adanya list harga melainkan sudah dipaketkan

“Untuk beras yang supplier dari Batang. berasnya gak ada capnya karena dadakan. Terkait pembelanjaan beras, supplier yang nunjuk dari dinas, saya hanya menerima, jadi saya kurang tau,” kata Nur anggota E-Warung Sejahtera.

Sementara itu, Kordinator Daerah(Korda) BPNT Kabupaten Pekalongan Ahmad Mujahed mengatakan, terkait lebel beras itu tidak ada aturan. Itu muncul dari kementrian PMK bukan dari Dinsos.

“Penyaluran yang benar itu KPM memilih sendiri dan memesan sendiri tidak di paketkan. Terkait nota harusnya ada, dan KPM menerima, belanja di e-warung itu terserah E-warung ya mau ambil mana,” jelasnya.

Sementara Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Lijamsos) Kabupaten Pekalongan, Doedy  Budhi Purwanto, membantah terkait supplier beras bila pihak dinas yang menentukan, Karena tidak boleh mengintimidasi e-warung.

“Saya pingin tahu, siapa orang Dinas yang mengintimidasi biar ketemu dan dikonfirmasi sekalian. Karena tidak boleh mengintimidasi e-warung,” tukasnya.

Terkait hal ini, Aparat Penegak Hukum
untuk segera menindaklanjuti, Karena yang digunakan uang negara untuk Bansos warga miskin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *