Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Pemerintah Kota Pekalongan menyerahkan bantuan alat tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada 16 nelayan kecil yang sehari-harinya menggunakan kapal di bawah 5 Gross Ton.
Bantuan alat tersebut merupakan bagian dari program lanjutan Kalaju (Kampung Nelayan Maju) yang digulirkan sejak 2021 oleh KKP untuk mengubah kampung nelayan dari kesan miskin, kumuh dan kotor menjadi lebih maju.
Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan total ada 50 jaring jenis gillnet yang diserahkan dengan nilai 300 juta lebih.
“Ini jaring bisa dijadikan pengganti alat tangkap milik nelayan yang sudah bolong-bolong atau rusak,” katanya, Kamis (14/7/2022).
Aaf, panggilan karib walikota, berpesan agar nelayan penerima bantuan bisa merawat sekaligus memanfaatkan bantuan tersebut untuk meningkatkan produktifitas hasil tangkapan, tujuanya agar nelayan semakin sejahtera.
Ia juga meminta agar alat tangkap digunakan sebagaimana mestinya dan tidak dijual karena menjaga kepercayaan pemerintah pusat yang telah memberikan bantuan itu sangat penting.
“Kita tentunya akan malu kalau bantuan yang diterima tidak digunakan sesuai peruntukanya,” lanjutnya.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Sugiyo, menambahkan dari 50 alat tangkap yang diserahkan, tiap nelayan nantinya akan mendapatkan tiga jaring di mana panjangnya masing-masing 83 meter.
Ia juga menyebut jumlah nelayan kecil di bawah 5 gross ton di Kota Pekalongan sebanyak 395 orang dan nelayan sebagai Anak Buah Kapal (ABK) 1400 orang.
Sedangkan nelayan Perairan Umum Darat (PUD) ada sekitar 140 orang, adapun program Kalaju sendiri salah satunya membantu nelayan memperoleh akses permodalan.
“Nantinya nelayan bisa mengakses modal melalui Lembaga Penyaluran Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) milik KKP,” ungkapnya.