Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.
PEKALONGAN, JATENG – Camat Kajen, Pekalongan, Agus Purwanto mengungkapkan pernah memanggil Kepala Desa (Kades) Kebonagung bersama dua perangkat yakni Sekretaris dan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan terkait pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atas aduan Keluarga Peneriman Manfaat (KPM).
“Ketiganya membantah ada pemotongan BLT. Kades saya tanya juga jawab tidak ada,” ungkap Agus Purwanto melalui sambungan telepon, Selasa (2/8/2022).
Dia menjelaskan sebelum melakukan pemanggilan kepada tiga orang tersebut, sebulan lalu ada beberapa warga yang datang mengadu soal pemotongan BLT.
Warga mengadu telah menjadi korban pemotongan BLT dan untuk mengecek kebenaran aduan tersebut,Kades dan perangkat dihadirkan ke kecamatan.
Menurut pengakuan kades dan perangkat, Potongan tersebut adalah sukarela.
Dari pengakuan mereka ini, lanjut dia, ada dana swadaya yang dihimpun dari masyarakat oleh panitia pembangunan kuburan.
“Awalnya saya tidak percaya bahwa itu sukarela karena pasti ada pengkondisian,” ujarnya
Namun mereka bertiga ini tetap bersikeras bahwa potongan BLT itu adalah sukarela dan berdalih meskipun KPM merupakan warga miskin tetap rela membantu.
“Karena dari desa klarifikasinya yang mengerjakan masyarakat, jadi saya berhenti sampai di situ,” tutur Agus Purwanto.
Kendati demikian, dirinya sudah menyampaikan di sebuah forum untuk mengembalikan semua uang hasil potongan ke KPM, namun mereka tetap tidak menghendaki.
“Alasannya uang sudah digunakan untuk membangun pada waktu itu,” terangnya.
Agus Purwanto mengaku sudah berulang kali mengingatkan agar pembagian BLT kepada KPM tidak ada potongan satu rupiahpun dan alasan apapun, termasuk saat ada penyaluran bantuan pangan non tunai yang lalu di kecamatan juga sudah diingatkan ulang.
“Jujur saya sangat menyesalkan tindakan pemotongan itu. Benar benar luar biasa Kebonagung melakukan hal seperti itu,” katanya.
Adapun hasil pantauan lapangan yang sorotnews lakukan tidak terlihat progres sedikitpun di pembangunan pagar makam yang selama ini selalu dijadikan alibi dalam melakukan aksi pemotongan BLT dan yang terlihat di lokasi hanyalah sebuah pondasi tanpa ada pekerjaan apapun.