Laporan wartawan sorotnews.co.id : Nahar
MUARO JAMBI – Pungli atau pungutan liar masih sering terjadi di beberapa daerah membuat sopir merasa geram. Mereka kerap beraksi dengan memanfaatkan momen krusial di jalan seperti halnya yang terjadi di Desa talang duku Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaoro Jambi, Provinsi Jambi
Di lokasi tersebut diperlihatkan bagaimana pungli beraksi di jalan dengan memanfaatkan adanya kemacetan setiap hari dimulai dari depan pelabuhan talang duku hingga simpang tebat patah dengan jarak lebih kurang 4 km butuh waktu hingga 2 jam
“Akibat adanya buka tutup jalan setiap sopir truk yang melintas untuk membayar uang mil / cuk,” ungkap Tanto salah satu pengguna jalan, Senin (29/8/2022)
Menurut Tanto, hal ini sudah berlangsung dari awal juni 2022 hingga sekarang
“Berapa kali saya ada lihat meminta dan bayar khususnya jenis truk, uang yang terlihat kisaran Rp.2000 hingga Rp. 5000, pada prinsipnya kasi uang mil / cuk, bisa kita bayangkan di jalan menuju talang duku ada ribuan truk melintas, lokasi pungutan ada 4 titik,” ungkap Tanto
Sebagai pengguna jalan, Tanto berharap agar sistim pengaturan jalan ketika macet sebaiknya melibatkan aparat polsek pelabuhan dan pospol yang ada di simpang tebat patah agar tidak terjadi pungli.
Ia menambahkan, Talang duku sampai dengan kemingking merupakan kawasan industri dan pelabuhan petikemas serta pelabuhan batu bara sebaiknya para pengusaha yang ada di wilayah tersebut juga harus ikut pemeliharaan jalan secara rutin agar semua menjadi lancar
“Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi seharusnya peduli dengan kondisi jalan tersebut karena pemerintah sudah menetapkan mejadi kawasan pelabuhan dan industri,” pungkas Tanto