Diduga Masih Ada Praktek Ilegal Loging Di Kabupaten Keerom

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.

KEEROM, PAPUA – Praktek ilegal logging diduga masih marak di Kabupaten Keerom Provinsi Papua dan tak satupun terlihat aparat penegak hukum menindak tegas oknum pengusaha yang nakal tanpa memperoleh perijinan yang resmi.

Bacaan Lainnya

Bahkan ada dugaan sesuai laporan masyarakat saat tim dari beberapa media nasional dan lokal melakukan Opservasi dan investigasi dilapangan pada Kamis (01/09) menyampaikan bahwa setiap sore terlihat truk pengangkut Log dan Kayu Bantalan, parkir diruas jalan Trans Papua, areal perkebunan Kelapa Sawit Arso bagian timur guna dikawal oleh kendaraan aparat keamanan. Lalu truk tersebut bergerak keluar dari Kabupaten Keerom menuju TPK masing – masing pada malam hari.

“Terlihat Jenis kayu Merbauw yang diangkut dalam truk berbentuk log dan kayu bantalan yang diambil dalam areal Arso bagian timur seperti Dusun Kufu, Kampung Skopro dan Kampung Sangke,” kata sumber masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya.

Para pengusaha kayu membeli kayu Merbauw (Export) di tempat, diduga merayu dan menipu masyarakat pemilik hak ulayat dengan harga yang relatif rendah Rp.300.000 perkubukasi. Dari hasil Opservasi dan investigasi awak media bahwa hal ini diduga adalah harga intimidasi secara tidak langsung yang dilakukan oleh para pengusaha kayu ilegal.

Lembaga Garuda Sakti DPW Provinsi Papua Oriyen Suebu, S.IP, saat ditemui dikediamannya menyampaikan bahwa kinerja Balai GAKKUM Papua terhadap pemberantasan ilegal loging di wilayah Arso bagian timur Kabupaten Keerom fakum. Hal ini terbukti dengan adanya belasan truk muatan kayu log dan kayu bantalan pada malam hari, dan beberapa malam terdapat truk muatan kayu log melintasi ruas jalan Waena – Sentani ke arah Kabupaten Jayapura, Jumat (02/09).

“Kami minta Kementerian Kehutanan RI mengambil langkah tegas guna tindak bawahannya yang nakal. Begitu juga dengan aparat keamanan yang diduga membackup pengusaha kayu ilegal,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *