Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Sebanyak 900 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Pekalongan mengajukan mundur karena telah mandiri.
“900 KPM PKH ini mengajukan diri untuk mundur dari kepesertaan,” ungkap Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Yos Rosyidi, Rabu (21/9/2022).
Yos menjelaskan KPM PKH yang mundur secara ekonomi sudah bisa mandiri dan lebih sejahtera dibanding sebelumnya.
Mereka ini, lanjut Yos, sudah merasa lebih mampu dan bisa menanggung perekonomian keluarganya tanpa ada campur tangan pemerintah lagi.
“Jadi sejak awal 2022 hingga September ini sudah lebih dari 900 KPM yang mentas secara mandiri,” jelasnya.
Yos mengatakan muncul kesadaran dari para penerima PKH untuk mengalihkan haknya ke orang lain yang lebih membutuhkan.
Kelompok graduasi secara mandiri ini, kata Yos, merasa telah dibantu pemerintah melalui PKH dan diberdayakan oleh pendamping PKH sehingga ketika sudah mampu lalu mentas secara mandiri.
Yos juga menyebut dengan banyaknya KPM yang memilih mundur setelah merasa mampu menjadi pertanda baik dan bisa menjadi contoh bagi yang lain.
“Artinya kegiatan pendampingan yang selama ini dilakukan petugas pendamping PKH benar-benar berhasil,” terang Yos.
Dalam waktu dekat Dinsos P2KB akan memberlakukan labelisasi rumah penerima PKH yang akan ditempel di tempat yang bisa terlihat jelas seperti dinding bagian depan.
Upaya ini transparasi penerima PKH di Kota Pekalongan sekaligus agar bantuan yang disalurkan lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.
“Labelisasi PKH Insya Allah akan dilakukan minggu depan,” pungkasnya.