Laporan wartawan sorotnews.co.id : Asmansyah.
MURUNG RAYA, KALTENG – Berdasarkan data angkatan kerja Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Murung Raya pada tahun 2021 informasi jumlah angkatan kerja tercatat sebanyak 57413 orang. Dari angkatan kerja ini yang bekerja sebanyak 55673 orang dan pengangguran sebanyak 1.740 orang.
Informasi tersebut dijelaskan oleh Atika Kautsar Ilafi (Pranata Komputer Ahli Pertama)dan Khoirul Anwar (Statistisi Ahli Pertama) saat diwawancarai awak media rakyatkalteng. com di kantor BPS Mura pada Jum’at (2/9/2022) pagi.
Terlebih dahulu Atika menjelaskan bahwa dari jumlah pengangguran tersebut lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi penyumbang yang terbesar dibandingkan lulusan jenjang lainnya yaitu sebanyak 564 orang dari yang bekerja sebanyak 12.955 orang.
“Pada tahun sebelumnya juga yaitu pada tahun 2020 total jumlah tingkat pengangguran sebanyak 1.655, dimana lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi penyumbang yang terbesar juga saat itu yaitu sebanyak 504 orang dari 12.328 yang bekerja,” katanya.
Khoirul Anwar kemudian menambahkan bahwa fenomena jumlah pengangguran SMA lebih tinggi karena pendataan dilaksanakan di Bulan Agustus, beberapa bulan setelah kelulusan sekolah.
“Hal ini membuat mayoritas lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi masih dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, dan yang sudah diterima bekerja tapi belum mulai bekerja dianggap sebagai pengangguran di dalam konsep pendataan Survei Angkatan Kerja Nasional BPS,” tambah Khoirul Anwar.
Lanjutnya, Atika memaparkan bahwa pada tahun 2021 pengangguran disusul oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu sebanyak 503 orang dari yang bekerja sebanyak 9.239 orang
Bahkan juga, pengangguran tingkat pergurun tingkat tinggi juga sebanyak 344 orang dari yang bekerja 7.427 orang.
Sementara, kata Atika Meskipun tergolong sebagai jenjang pendidikan dasar, lulusan Sekolah Dasar (SD) justru menempati tingkat pengangguran terendah yaitu sebanyak 329 orang dari 26.052 orang yang bekerja.
Dan untuk tahun 2022 Khoirul Anwar mengatakan masih belum bisa menginformasikan jumlah data sebab data yang terhimpun masih belum lengkap.
“Untuk tahun 2022 kami belum bisa memberikan data, sebab masih belum lengkap dan masih ditahun berjalan,” katanya.