Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim.
PEKALONGAN, JATENG – Baru dua pekan dikerjakan, jalan rabat beton di Jalan Raya Desa Tegalontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan sudah terlihat retak bahkan ambrol.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Pekalongan, Kurnia Agus Subekti langsung menyoroti hal tersebut sebagai proyek yang amburadul dan merugikan keuangan negara.
“Seharusnya pengawasan proyek yang dibiayai negara harus serius untuk mencapai hasil maksimal,” katanya saat dipergoki berada di lokasi, Selasa (8/11/2022).
Ia pun mengkritisi peran konsultan pengawas yang tidak menjalankan tugasnya dengan teliti lantaran masih ada pekerjaan yang berpotensi menjadi temuan.
Hal yang sama juga terjadi pada dinas yang memiliki kewenangan terhadap pekerjaan tersebut yang tidak meloloskan begitu saja pekerjaan dengan kondisi retak-retak dan rusak.
“Konsultan pengawas sudah digaji oleh negara untuk pengawasan, demikian juga dinas terkait yang memiliki kendali dan kontrol kualitas pekerjaan,” katanya.
Dengan serapan anggaran yang cukup besar mencapai angka miliaran rupiah tak salah jika masyarakat mempertanyakan kualitas fisik rabat beton agar tidak menjadi mubazir.
Sejauh ini Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU Taru) Pekalongan M Faruq tidak merespon permintaan tanggapan yang disampaikan SorotNews.
Bahkan saat hendak ditemui seperti sengaja menghindar dan enggan memberikan pernyataan terhadap pekerjaan yang dikeluhkan masyarakat tersebut.
Untuk proyek yang dimaksud berikut ini sedikit informasi yang bisa diketahui oleh masyarakat,
Kegiatan : Rehabilitasi jalan
Pekerjaan : peningkatan jalan kedungjaran – sragi
No kontrak : 02/PJ-14/PPK/VIII/2022 TGL. 09 Agustus 2022
Nilai kontrak : Rp 1.215.515.000,00
Jangka waktu : 120 (seratus dua puluh) hari kalender
Tanggal selesai : 13 Desember 2022
Sumber dana : APBD Kab. Pekalongan TA. 2022
Penyedia Jasa : CV. DUTA KARYA – PEMALANG
Konsultan pengawas: CV Badas Konsultan Teknik.