Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Sampah masih menjadi persoalan serius di Kota Pekalongan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mendata volume sampah yang terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 120 ton perhari.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo menyebut program pengurangan sampah di tingkat kelurahan menjadi salah satu solusi untuk menekan volome sampah hingga 25 persennya.
“Kami sudah luncurkan Program Omah Olah Pilah Sampah Mandiri Berekonomi (OOPS MAMI) untuk memgurangi volume sampah tersebut,” ungkap Joko Purnomo di kantornya, Senin (14/11/2022).
Ia menjelaskan uji coba program OOPS MAMI sudah berlangsung di Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) di Kelurahan Bendan Kergon.
Kelurahan Bendan Kergon menjadi pilot projek bagi kelurahan lainya untuk program pengurangan sampah di tingkat kelurahan, satuan pendidikan dan lainnya.
“Rencananya ke depan tiap TPS3R di masing-masing kelurahan akan dilengkapi mesin pemilah dengan kapasitas 500 kilo sampah per jam,” terang Joko.
Dengan mesin itu, lanjut Joko, dari kemampuan mengolah 4-6 ton per hari akan mengurangi sampah hingga 50 persen. Kalau dikali seluruh kelurahan maka volume sampah bisa turun cukup signifikan.
Dibanding harus membangun TPA baru dengan biaya mahal dan ongos perawatannya yang sangat tinggi tentunya program pengurangan sampah OOPS MAMI lebih relevan dengan kemampuan anggaran saat ini.
“Sejauh ini kami berupaya melakukan efisiensi di TPA Degayu yang sudah kelebihan kapasitas,” jelasnya
Kemudian sisa 50 persen yang terpilah juga memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi mulai dari sampah plastik, kertas maupun sampah lainya yang bisa dimanfaatkan seperti pupuk organik atau kompos.
Joko mengungkapkan TPA Degayu yang dibangun dan beroperasi sejak 1994 memiliki luas 5,8 hektar dan saat sudah jauh melampaui usia teknis sehingga aturannya memang harus ada TPA pengganti.
Meski masih ada sisa lahan 8 ribuan meter persegi untuk rencana perluasan TPA namun terbentur izin dan aturan sehingga yang bisa dilakukan sementara hanya efisiensi.
“Saat ini total volume sampah di TPA Degayu sudah 1,160 juta meter kubik dengan ketinggian gunungan sampah mencapai 20 meter lebih,” beber Joko.