Laporan wartawan sorotnews.co, id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Pembangunan tugu di simpang lima Jalan Diponegoro Kota Pekalongan mengalami keterlambatan. Penyebab utama keterlambatan adalah ketersediaan material.
Wakil Walikota Salahudin menyebut, target seharusnya sudah 82 persen, namun karena ada kendala material baru bisa dicapai 76 persen progresnya.
“Masih diberikan toleransi karena yang terlambat itu bahan baku kayu bengkirai yang didatangkan dari Kalimantan,” ujar Salahudin, saat cek pekerjaan, Jum’at (25/11/2022).
Salahudin mengakui bahwa memang sulit mencari kayu yang berkualitas karena pasokan dari Kalimantan tidak seperti sebelumnya.
Keterlembatan tersebut menurut dia masih bisa dikejar serta diselesaikan. Sejauh ini masih 6 persen dan pelaksana sanggup menyelesaikan tepat waktu.
Kemudian pihak pemerinta kota juga meminta pelaksana membuatkan lubang resapan untuk melindungi tanaman di sekitarnya agar tidak tergenang.
““Kami minta dibuatkan lubang resapan agar nantinya tak terjadi genangan dan tanaman atau rumput yang ditanam juga bisa tumbuh,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Joko Purnomo mengungkapkan target selesai pekerjaan adalah 22 Desember mendatang.
Adapun nilai kontrak pembangunan tugu simpang lima di Jalan Diponegoro mencapai Rp 400 juta.
“Konsepnya seperti di awal, yakni berbentuk perahu nelayan tradisional sebagai ikon kota perikanan selain dikenal sebagai Kota Batik,” tutupnya.