Laporan wartawan sorotnews.co.id : Putra.
PEKALONGAN, JATENG – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, SE.,MM., Selasa (24/01/2023) malam melepas perwakilan pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Pekalongan ke Jakarta. Rombongan dilepas di halaman parkir depan Pendopo Bupati Pekalongan untuk mengikuti Silaturahmi Nasional (Silatnas) PPDI jilid tiga.
Sebanyak 922 perangkat desa berangkat ke Jakarta menggunakan 20 armada bus dan dua mobil Elf. Pelepasan secara simbolis oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq didampingi oleh suami, Muhkhtaruddin Ashraff Abu selalu Ketua Dekranasda. Kemudian Asisten I Pemerintahan Totok Budi Mulyanto, Kepala Dinas PMD Agus Nugroho, Kepala Dishub Agus Purwanto, Kepala Badan Kesbangpol , Kabag Prokompim.
Pelepasan ditandai dengan pelibasan bendera didepan Bus pertama. Adapun dalam perjalanan dilakukan pengawalan oleh Patwal Satlantas Polres Pekalongan.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq meminta agar perwakilan PPDI Kabupaten Pekalongan hendaknya menjaga nama baik Kota Santri dan harus berkelakuan baik selama mengikuti acara Silatnas.
”Tidak boleh anarkis, menghina-hina, dan memaki-maki selama mengikuti Silatnas. Semua hendaknya bisa menyampaikan pendapat dengan kata-kata yang baik, dan harus mewaspadai agar jangan sampai ditunggangi oleh orang-orang tertentu,” ujar Bupati.
Apalagi saat-saat menjelang tahun politik seperti ini, banyak orang yang ingin memanfaatkan peluang demi kepentingan dan keuntungan pribadi.
”Acara semacam ini rawan untuk ditunggangi kepentingan dari oknum-oknum yang tidak jelas. Berkeinginan mencari muka dan mengambil keuntungan pribadi, terutama kepada orang-orang dari desa yang tidak mengerti politik sehingga berlaku kurang ajar kepada petinggi-petinggi negara. Itu yang saya tidak mau,” tegas dia.
Untuk itu Bupati berdoa agar hajat dan maksud dari perwakilan PPDI Kabupaten Pekalongan dalam Silatnas dapat dikabulkan Allah SWT.
“Jaga dan jangan sampai merusak nama baik Kabupaten Pekalongan. Tidak boleh membuat konten-konten yang menghina siapa pun. Musyawarahlah dengan baik, Insya Allah hajatnya akan terkabul,”harapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Agus Dwi Nugroho, mengatakan tidak seluruhnya perangkat desa dari 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan berangkat, melainkan hanya perwakilan saja yang berjumlah 922 orang. Dirinya juga menegaskan jika kegiatan ini merupakan Silatnas dan bukan agenda demo.
”Silahkan sampaikan apa yang menjadi kemauan atau tuntutan yang dikehendaki di forum Silatnas tersebut. Namun mereka harus mematuhi ketentuan atau peraturan yang berkaitan dengan UU Desa, jadi jangan menyampaikan tuntutan yang tidak relevan dengan regulasi aturan yang sudah ada,” ungak dia.
Selain itu, perwakilan PPDI Kabupaten Pekalongan diimbau untuk bisa menyampaikan statemen berlandaskan dasar hukum yang jelas atau tidak asal sembarangan mengeluarkan statemen.
”Hal yang terpenting, peserta Silatnas dari Kabupaten Pekalongan harus kondusif, tertib, dan senantiasa menjaga nama baik Kota Santri. Kalau ada yang hendak berbuat anarkis, kami instruksikan agar mereka menarik diri untuk segera pulang. Jadi, berangkat dan balik harus tetap lengkap 922 orang peserta dari Kabupaten Pekalongan dan tidak boleh ada yang tertinggal dengan alasan apa pun,” tandas Agus.