Sandang Julukan Kampung Tahu, Kelurahan Sokoduwet Pasok 53 Persen Kebutuhan Tahu Kota Pekalongan

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni. 

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid meresmikan Kelurahan Sokoduwet di Kecamatan Pekalongan Selatan menjadi kampung tahu. Di kampung ini 40 kepala keluarga menggantungkan hidup dari produksi tahu.

“Setelah sah menyandang sebutan kampung tahu ada harapan bisa berkembang lagi dan membuka potensi lainnya seperti produk kuliner berbahan baku tahu maupun menjadi pusat oleh-oleh olahan tahu,” kata Aaf, sapaan karib walikota, Sabtu (4/3/2023).

Selain meresmikan kampung tahu, walikota dan istri juga menyerahkan NIB (Nomor Izin Berusaha), peralatan produksi dan bahan baku kedelai senilai Rp 121 juta kepada kelompok perajin setempat.

“Sejauh ini produksi tahu asal Sokoduwet baru memenuhi 53 persen konsumsi Kota Pekalongan. Setelah ditetapkan menjadi kampung tahun harapannya 100 persen kebutuhan bisa terpenuhi,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Sri Budi Santoso menambahkan
di Kota Pekalongan jumlah perajin tahu aktif ada 75 orang di mana 40 perajin berproduksi di Kelurahan Sokoduwet dan 35 perajin lainnya tersebar di sejumlah kelurahan.

Namun demikian, jumlah perajin tahu dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami penurunan atau berkurang sehingga di Kelurahan Sokoduwet sebelumnya terdapat 50 perajin kini yang masih aktif tinggal 40 perajin.

Menurunnya jumlah perajin tahu sangat perpengaruh terhadap produksi dan ketersediaan tahu yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Pihaknya mencatat tingkat konsumsi tahu warga Kota Pekalongan per tahun rata-rata hanya 8 kilo, meski begitu tetap lebih tinggi dari tempe sebesar 7 kilo per tahun.

“Jadi upaya yang kita lakukan IKM (Industri Kecil Menengah) di sektor produksi tahu bisa lebih ditingkatkan karena dari catatan kita, jumlah IKM masih di angka 8 ribu. Masih kalah jauh dengan jumlah UKM (Usaha Kecil Menengah) yang tercatat sebanyak 23 ribu,” beber SBS, sebutan karib Kepala Dinperinaker.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *