Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Tiyano.
JAKARTA – Sebuah nama Partai Buruh dan serikat organisasi buruh perlu diketahui pada siang tadi menggelar aksi demonstrasi dalam memperingati hari buruh di depan gedung DPR/MPR RI, pada Senin, (1/5/2023)
Terlihat dari pukul 09.00 WIB pagi ini para peserta aksi demontrasi sudah pada hadir melintas dari berbagai wilayah Jabodetabek.
Sementara itu juga terlihat dalam memperingati hari May Day ini terdapat beberapa tuntutan yang disuarakan, seperti pencabutan Omnibus Law Cipta Kerja, pencabutan parliamentary threshold 4%, menolak upah murah, perhatikan buruh migran hingga tangkapi seluruh mafia perdagangan orang.
Diketahui salah satu sebuah Orasi juga kerap disampaikan oleh beberapa perwakilan buruh di seluruh daerah.
Layaknya Bunda Narti di mana merupakan perwakilan buruh yang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kondisi hari ini khususnya rakyat indonesia sangat menderita, kehadiran UU No.6 Tahun 2023 dan Permen Tahun 2023. UU ini sudah memakan korban, ada banyak tuan dan puan yg bekerja 14 tahun tidak diberi upah yang benar. Disana ada juga para buruh yang di phk,” tutur Narti didepan gedung DPR/MPR RI Jakarta.
Narti juga menyampaikan bahwa pada momentum kali ini jangan dikatakan sebagai hari buruh atau sekedar berpesta.
Saat ini faktanya selama 30 tahun buruh telah menderita dan menjadi ‘pelayan’ di negeri sendiri.
Selanjutnya sejumlah berita belakangan ini juga mengabarkan adanya calon presiden yang ikut serta dalam gerakan demo buruh hari ini.
Narti menegaskan, gerakan May Day tanggal 1 Mei 2023 ini murni atas adanya permintaan hak-hak buruh diseluruh Indonesia.
“Dan hari ini ada pertanyaan,apakah benar gerakan kami dihadiri oleh capres? Jawabannya,TIDAK! Kita ini buruh ,kita disini berjuang akan adanya hak-hak kami sebagai buruh.
Mereka hanyalah sebagai olirgaki-oligarki yang maruk”,jelasnya Narti melalui orasinya,pada Senin (01/05/2023).