Laporan wartawan sorotnews.co.id : Slamet.
PEKALONGAN, JATENG – Beginilah jadinya bila warga turut mengawasi proses pembangunan infrastruktur yang ada di desa. Di Kabupaten Pekalongan seorang kepala desa dibuat pusing oleh warganya lantaran berhasil mengungkap kualitas pekerjaan jalan aspal yang dinilai sangat buruk bahkan asal-asalan.
Alhasil rumah sang kepala desa pun digeruduk puluhan warga yang komplain dan meminta untuk diperbaiki atau ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang sebenarnya.
“Iya warga komplain ke rumah saya dan hasil pertemuan semalam sudah ada kesepakatan untuk diperbaiki,” ungkap Kades Kutosari, Kecamatan Doro, Sunoto di ruang kerjanya, Selasa (2/5/2023).
Ia pun menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga asal Kabupaten Pemalang dengan alasan selama dua tahun terakhir yang mengerjakan selalu pemborong lokal.
Sunoto mengaku koordinasi pekerjaan aspal desa hanya di awal saja terutama saat akan memakai jasa orang lokal atau luar daerah, namun demikian dirinya siap bertanggungjawab memperbaiki tanpa perlu harus langsung ke penyedia jasanya.
Karnadi Dimyati Yusuf, anggota Badan Permusyawararan Desa (BPD) setempat membenarkan kalau kualitas jalan desanya dikomplain warga karena baru beberapa hari rampung sudah mudah mengelupas.
“Saat warga komplain semua diakui oleh Pak Kades tapi tidak ada tindaklanjut bahkan sudah saya tawari untuk ngecek kulitas aspal ke lokasi,” kata yusuf.
Sementara itu Kadus setempat, Casmuri yang menjadi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) mengungkapkan TPK yang sudah dibentuk tidak difungsikan sepenuhnya atau hanya sebagai formalitas tanpa diberikan kesempatan untuk bekerja karena semua urusan langsung Kades.
“Saya tidak tahu sama sekali soal pekerjaan, belanja material maupun urusan tukang saja di handle Pak Kades,” terang Casmuri
Informasi data yang didapat pekerjaan pengaspalan jalan desa sepanjang 1.119 meter, lebar 4 meter dan 3,5 meter menggunakan Anggaran Dana Desa tahap 1 tahun 2023.