Oknum Kontraktor Mengaku Dekat Orang Dalam, Diduga Tipu Warga Pekalongan Angkat Jadi Pegawai BLUD

Foto: Tertulis Uang Titipan SDM BLUD Kabupaten Pekalongan, dengan nilai Lima puluh juta rupiah

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim. 

PEKALONGAN, JATENG – Seorang warga Pekalongan bernama Sistomo (63) menjadi korban penipuan oknum kontraktor yang mengaku bisa membantu meloloskan penerimaan pegawai non PNS di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kajen.

Menurut Sistomo, untuk meyakinkan korbannya oknum tersebut juga mengaku memiliki relasi kedekatan dengan orang dalam sehingga untuk memuluskan upaya, perlu adanya syarat uang masuk.

“Anak saya dijanjikan bisa lolos seleksi dan diterima menjadi pegawai asal dibantu dengan sejumlah uang yang akhirnya disepakati Rp 50 juta dari Rp 60 juta yang ditawarkan,” ungkap Sistomo, Rabu (3/5/2023).

Ia mengatakan oknum yang bersangkutan juga berjanji dengan memberikan jaminan uang kembali bila ternyata gagal lolos seleksi penerimaan pegawai.

Warga Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen tersebut mengaku hanya bisa pasrah karena setelah hasil pengumuman seleksi muncul tidak ada nama anaknya di dalam daftar.

“Awalnya dia Wahyu Purnomo (kontraktor) masih memberikan kabar soal perkembangan seleksi penerimaan pegawai, namun setelah ada pemeringkatan anak saya berada di ranking 13 dari 33 peserta yang artinya dinyatakan tidak lolos, lalu saudara Purnomo ini menghilang tidak ada kabar lagi,” bebernya.

Sistomo menjelaskan pada saat penyerahan uang tunai sebesar Rp 50 juta disaksikan perangkat desa setempat bernama Sunyoto dengan bukti kwitansi bermaterai atas nama penerima Wahyu Purnomo yang siap bertanggungjawab atas perjanjian tersebut.

Kemudian, lanjut Sistomo, dirinya akan menempuh jalur hukum bila uang yang sudah diserahkan tidak dikembalikan seperti perjanjian awal.

Sementara itu perangkat Desa Tambakroto, Sunyoto yang turut menyaksikan penyerahan uang yang disebut sebagai syarat itu membenarkan adanya proses serah terima uang. Namun demikian dirinya hanya sebatas sebagai saksi saja tidak ada urusan lainnya.

“Benar saya saksi pada saat pertemuan itu namun kelanjutannya tidak tahu lagi perkembangannya,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *