Warga Krompeng Talun Tuntut Tambang Gol C Ditutup

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Tim. 

PEKALONGAN, JATENG – Puluhan Warga Desa Krompeng, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, menggelar aksi
menutup pintu masuk lokasi tambang gol C. Aksi tersebut dipicu oleh banyaknya truk pengangkut material yang lalu lalang sehingga menimbulkan dampak yang memgganggu masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Warga meminta akses keluar masuk aramada gian C yang melintas di Dukuh Sijengkol ditutup,” ujar warga setrmpat yang menolak identitasnya diungkap, Selasa (9/5/2023).

Warga mengaku terganggu dengan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas truk yang saban hari dari pagi hingga sore seperti debu kalau musim kemarau dan jalan menjadi sangat licin saat musim hujan.

Aksi warga tersebut berlanjut dengan penyampaian aspirasi disaksikan Muspika Talun serta pengusaha atau pemilik tambang dan tertuang dalam empat butir tuntutan seperti :

1. Debu di jalan dan lingkungan dianggap sangat mengganggu aktivitas dan kesehatan warga sekitar lokasi tambang.

2. Kompensasi kebersihan kebul – kebul kerumah warga tidak sebanding dengan resiko kesehatan maupun resiko lainnya.

3. Saat hujan turun menyebabkan jalan menjadi licin sehingga banyak menimbulkan kecelakaan.

4. jam operasional tambang galian C melebihi ketentuan jam kerja pada umumnya atau lebih dari pukul lima sore.

Ke empat tuntutan itu dibacakan oleh Sekretaris Desa Krompeng, Khairul Anam. Adapun hasil penyampaian aspirasi menghasilkan kesepakatan seperti berikut:

1. Pihak tambang gol C tidak lagi melakukan aktifitas keluar masuk truk pengangkut tanah di jalan Dukuh Sijengkol atau mencari jalur alternatif lain termasuk mempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan masyarakat sekitar.

2. Warga Dukuh Sijengkol telah sepakat tidak ada lagi aktivitas galian C oleh siapapun setelah izin masa berlaku selesai karena adanya resiko yang sudah disebut di atas.

3. Pengusaha galian C milik Bapak Muiz telah bersedia untuk mencari akses jalan lain untuk keluar masuk Truk pengangkut tanah.

Kepala Desa Krompeng, Nasrudin menyebut bahwa sebelumnya pengelola galian C telah lalai dengan tidak memperhatikan kondisi jalan sehingga timbul persoalan.

“Setelah penyampaian aspirasi mudah-mudahan persoalan cepat selesai dan kedua belah pihak diharapkan saling menghormati,” kata Nasrudin.

Sementara pemilik usaha tambang galian, Abdul Muiz saat dimintai tanggapannya terkait aksi warga menolak berkomentar dan memilih mengacuhkan Sorotnews.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *