Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Walikota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid meminta pencegahan stunting sebaiknya dibarengi dengan pengurangan angka perceraian. Menurut dia, tumbuh kembang anak calon generasi emas butuh peran kedua orang tua.
“Idelanya angka penderita stunting turun, perceraian juga berkurang,” ujar Walikota yang karin disapa Aaf, Senin (29/5/2023)
Untuk itu program penurunan stunting juga perlu didorong meningkatkan kesejahteraan orang tua yang memiliki balita penderita kekurangan gizi atau stunting.
Demikian juga dengan kesehatan ibu hamil, bila dalam bermasyarakat ditemukan kasus ibu hamil yang kesulitan memeriksakan kondisi kehamilannya maka siapapun wajib membantu untuk bisa ke puskesmas maupun posyandu.
“Di puskesmas sudah ada program pemeriksaan gratis bagi ibu hamil sehingga masyarakat diharapkan ikut membantu,” katanya.
Aaf menyebut program Nginceng Wong Meteng dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah benar-benar harus diterapkan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.
Ia pun mengingatkan pada masa kehamilan minimal harus menjalani pemeriksaan sebanyak empat kali untuk melihat tumbuh kembang janin. Artinya pemerintah harus mulai meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan keluarga atau masyarakat,” jelas Aaf.
Dalam kesempatan tersebut Aaf menyoroti banyaknya kasus perceraian. Ia mengibaratkan kejadian di luar Jawa Tengah, pasangan mengurus perceraian seperti antre sembako karena jumlahnya ribuan.
“Sangat ironis sekali, sehingga peran BP4 kita harus dioptimalkan lagi untuk bisa mencegah kasus yang sama terjadi di Kota Pekalongan,” tukasnya.