Kemenaker Tegaskan Pentingnya Sertifikasi K3

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni. 

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menegaskan kepemilikan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para pekerja di semua sektor sangat penting. Untuk mendapatkan sertifikasi K3 tersebut, para pekerja harus melalui pelatihan dan uji kompetensi K3 Umum Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Hal ini diungkapkan oleh oleh Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Caswiyono usai mengisi kegiatan National Seminar of Public Health “Tenaga Kesmas Profesional di Era Smart Society 5.0”, berlangsung di GOR Universitas Pekalongan, Rabu(14/6/2023).

“Semua perusahaan membutuhkan ahli K3 sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan bahwa semua perusahaan harus memiliki ahli K3. Makanya, peluang alumni kesehatan masyarakat yang mengambil konsentrasi K3 sangat besar karena perusahaan membutuhkan ahli K3,” tuturnya.

Diungkapkan Caswiyono, pentingnya pelatihan dan uji kompetensi sertifikasi K3 ini agar tercipta keselamatan dan kesehatan kerja yang terstandardisasi. Menurutnya, secara kompetensi, mahasiswa/mahasiswi khususnya bidang kesehatan sudah diberikan saat mereka mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

“Untuk memasuki dunia kerja, mereka harus memiliki sertifikasi agar kompetensi yang sudah didapatkan di dunia pendidikan, mendapatkan pengakuan secara formal oleh negara sebagai profesional yang berkompeten,” terangnya.

Lanjutnya, bukti kompetensi itu selanjutnya dibuktikan dengan sertifikasi, setelah sertifikasi tentu dihubungkan dengan pasar kerja yang ada agar tidak adanya pengangguran.

“Kami akan mengatasi gap antara pendidikan dan ketenagakerjaan dengan membangun ekosistem yang terintegrasi antara pendidikan yang alumninya dikelola Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada di Perguruan Tinggi disambungkan ke pasar kerja. Caranya mereka harus masuk ke dalam ekosistem, misalnya setiap perguruan tinggi memiliki BKK yang memfasilitasi lulusannya ke pasar kerja. Oleh karena itu, BKK harus terhubung dengan ekosistem ketenagakerjaan melalui pusat pasar kerja yang disiapkan yaitu karirhub,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *