Laporan wartawan sorotnews.co.id : Slamet.
PEKALONGAN, JATENG – Sudah lebih dari enam tahun warga Desa Domiyang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan mengimpikan jalan penghubung ke Desa Notogiwang yang masih bertetangga memiliki penampakan mulus dan nyaman dilewati. Saat ini kondisi jalan dalam keadaan rusak parah mirip makadam.
“Enam tahun lalu kondisinya masih bagus dan nyaman dilewati namun setelahnya berangsur hancur karena tidak adanya anggaran pemeliharaan,” ungkap Kepala Desa Domiyang, Edi Mulyono, Senin (3/7/2023).
Edi mengatakan selain tidak adanya pemeliharaan, kerusakan jalan juga disebabkan karena kikisan air hujan selama bertahun-tahun. Hampir seluruh aspal mengelupas sehingga yang terlihat seperti jalan makadam.
Sebenarnya warga tidak tinggal diam melihat kerusakan tersebut, namun karena hanya mengandalkan swadaya masyarakat menyebabkan biaya perbaikan menjadi terbatas. Jalan poros menghubungkan dua desa sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah.
“Tahun lalu memang ada perbaikan jalan, namun yang di aspal hanya 200 meter saja dari 3 kilo panjang jalan,” ujar Edi.
Edi menyebut jalan poros tersebut manjadi satu-satunya akses sehari-hari warga Desa Domiyang untuk menuju ke Desa Notogiwang. Warga kerap mengeluh enam tahun tidak ada perubahan sehingga swadaya hanya bisa dilakukan secara bertahap.
“Hari ini warga Dukuh Madendo, Desa Domiyang bekerja bakti memperbaiki kerusakan dengan cara swadaya. Rencananya panjang jalan yang dikerjakan 400 meter,” terang Edi.
Bayangkan saja, saking semangatnya ingin memiliki jalan yang mulus, ratusan warga bekerja bakti dari pagi hingga malam hari, menggunakan biaya sendiri lagi.
Edi mengungkapkan sejauh kerja bakti yang dilakukan sudah menghabiskan material empat truk pasir, batu split sepuluh pick up/L300 dan 135 sak semen.
“Saya hanya berharap pemda peduli karena status jalan kabupaten menjadi tanggungjawab pemkab. Kasihan warga yang seharusnya menikmati infrastruktur pembangunan justru menanggung biaya perbaikannya,” tutur Edi.
Sementara itu Bidang Bina Marga berikut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU Taru) setempat saat dihubungi kompak bungkam. Keduanya memilih tidak menjawab.
(Slamet)