Kasus Kusta Di Kota Pekalongan Masih Tinggi, RVS Temukan 20 Penderita Baru

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni. 

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Dinas Kesehatan Kota Pekalongan mengerahkan kader di 14 puskesmas melakukan Rapid Village Survey (RVS) dari rumah ke rumah. Kegiatan RVS dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mendeteksi dini penyakit kusta.

“Dengan RVS ini nantinya bisa diketahui penderita penyakit kusta baru agar lebih cepat dicegah penularannya dan diobati,” ujar Pengelola Program Kusta Dinkes, Indayah Dewi Tunggal, Rabu (12/7/2023).

Inayah mengatakan salah satu daerah sasaran RVS adalah Kelurahan Jenggot, Krapyak dan Medono karena metode yang dilakukan adalah mendatangi dari satu rumah ke rumah lainnya.

Program yang rutin dilakukan tiap tahun sekali tersebut karena angka prevelensi di Kota Pekalongan masih cukup tinggi yakni di angka 2 dari yang seharusnya 1.

“Diketahui penyakit kusta di Jawa Tengah sudah mengalalami eliminasi akan tetapi untuk Kota Pekalongan masih di level 2,” terang Inayah.

Ia menambahkan kegiatan deteksi dini melalui RVS bertujuan untuk mencegah penularan yang lebih luas serta memberikan masyarakat edukasi dan pemahaman terkait RVS maupun cara melakukan deteksi dini kusta.

“Dari Januari-Juni 2023, sudah ada 20 orang penderita baru penyakit kusta yang ditemukan di Kota Pekalongan. Sementara, pasien kusta yang masih dalam pengobatan ada 64 orang,” jelasnya.

Inayah memaparkan ada dua tipe penderita penyakit kusta yaitu kusta kering atau Pausi Basiler (PB) kuman sedikit dan kusta basah atau Multi Basiler (MB) kuman banyak.

Untuk PB pengobatan dilakukan selama 6 bulan dengan bercak mati rasa dibawah 5. Sedangkan tipe MB pengobatannya setahun.

“Kusta bukanlah peyakit yang disebabkan oleh kutukan, keturunan atau makanan, melainkan penyakit akibat serangan Mycobacterium leprae yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung,” beber Inayah.

Menurut.dia, penularan kusta bisa melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan pengidapnya. Adapun sasaran RVS kusta ini dilakukan per wilayah puskesmas selama 1 bulan penuh hingga akhir Juli 2023 nanti.

“Kusta itu seperti Tuberkulosis, sama-sama menular dan angka penularannya sekitar 3 persenan. Dengan memiliki daya tahan tubuh yang bagus, tentu seseorang tidak tertular,” tuturnya.

Inayah mengungkapkan sudah ada temuan lima penderita kusta baru di Kelurahan Krapyak, Medono dan Jenggot. Selebihnya sudah ada 20 kasus yang menjadi temuan selama pelaksanaan RVS.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *