Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Dudung Abdurachman meresmikan Tugu Perjuangan Pekalongan di Kawasan Stadion Hoegeng Kota Pekalongan.
Peresmian tugu perjuangan dilakukan oleh jenderal bintang empat tersebut menjadi monumen pengingat sejarah perjuangan rakyat Pekalongan dalam mengusir penjajah.
Dudung menyebut menyebut pembangunan tugu perjuangan Pekalongan selama 10 bulan didukung oleh semua pihak baik TNI, Polri dan walikota, termasuk forkopimda.
“Tugu Perjuangan Pekalongan ini pembangunannya diprakarsai oleh Habib Luthfi dan dibangun dengan swadaya,” ujar Dudung, Rabu (19/7/2023).
Menurut Dudung tugu perjuangan dibangun untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dan tujuannya agar bisa bermanfaat bagi generasi penerus bangsa.
Dalam sejarah Pekalongan telah terjadi sebuah peristiwa pertempuran sengit antara pemuda dan tentara pendudukan jepang yang memakan banyak korban jiwa.
“Tadi kegiatan-kegiatan sudah diawali dengan kirab merah putih yang dihadiri oleh seluruh eleman masyarakat baik TNI maupun Polri dan seluruh purnawirawan, keturuan dari pejuang serta masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut warga Kota Pekalongan juga dihibur oleh sejumlah aksi yang memukau seperti kirab bendera merah putih sepanjang 150 meter.
Kemudian ada aksi marching band, drama kolosal perjuangan rakyat Pekalongan dalam peristiwa bersejarah 3 Oktober 1945 antara tokoh pemuda melawan tentara pendudukan Jepang.
Lalu yang tidak kalah jadi perhatian ribuan pasang mata di tribun Stadion Hoegeng adalah aksi 15 penerjun berpengalaman dari TNI Angkatan Darat dan Polri yang melakukan pendaratan di tengah lapangan.
Gemuruh tepuk tangan dan decak kagum penonton di stadion tak henti-hentinya ditujukan kepada lima srikandi Kopassus yang terjun payung dengan membawa bendera kesatuan dan merah putih ukuran raksasa.
Adapun kompleks tugu perjuangan yang baru diresmikan dilengkapi dengan kendaraan tempur jenis Tank AMX 13 buatan Prancis tahun 1953-1985 beserta dua unit meriam Howitzer M101 buatan Amerika tahun 1941.