Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro.
SURABAYA, JATIM – Tidak kurang akal, pesilat di Surabaya. Mereka mencoba kabur dari kejaran polisi dengan menyamar sebagai pembeli sayur di Pasar Keputran Surabaya.
Pada Jumat (28/7/2023) malam hingga Sabtu (29/7/2023) dini hari, polisi di Surabaya siaga melakukan penyekatan untuk menghalau konvoi pesilat. Diketahui, konvoi ini bersamaan dengan pengesahan warga baru PSHT di Surabaya.
Saat konvoi di tengah kota, polisi pun membubarkan para pesilat. Ada ratusan pesilat yang menyalakan flare dan menggeber motor di Jalan Tunjungan hingga Urip Sumoharjo Surabaya.
Pada saat di lokasi, aksi kejar-kejaran polisi dengan PSHT terjadi di ruas Jalan Gubernur Suryo, Panglima Sudirman, hingga Urip Sumoharjo. Polisi terpaksa melakukan tindakan represif, lantaran mereka berusaha melarikan diri saat diminta berhenti. Bahkan, ada yang menggeber motor hingga membentangkan spanduk PSHT.
Namun, ketika polisi mengadang mereka dengan truk di kawasan Urip Sumoharjo, seluruh pesilat putar balik dan melawan arah. Sebagian dapat melarikan diri dan sebagian lagi masuk ke Pasar Keputran.
Ketika masuk ke Pasar Keputran itu lah, ada 2 anggota PSHT yang berupaya mengelabui polisi dengan cara nyeleneh. Mereka masuk ke pertokoan yang tutup, namun masih dipadati pedagang sayur. Alhasil, mereka diomeli warga dan para pedagang.
“Iku loh, pak, mlebu menjero arek e. Ngawur ae, akeh wong kok numpak sepeda dibanterno! (Itu loh, Pak, masuk ke dalam anaknya. Ngawur aja, banyak orang kok naik motornya dikencengin),” kata Alifah (43), pedagang sayur kol di Pasar Keputran Surabaya, Sabtu (29/7/2023) dini hari.
Sontak, polisi langsung mengamankan keduanya. Lalu, mereka digelandang ke truk bersama motornya.
Drama belum selesai. Ketika akan meninggalkan lokasi, polisi kembali curiga dengan dua orang yang tengah membeli sayur. Polisi pun mengamati wajah, gerak-gerik, dan pakaian yang dikenakan.
Benar saja, ternyata dua pemuda yang pura-pura membeli sayur adalah pesilat yang tadi sempat kabur. Polisi masih hafal dengan wajah dan pakaian dengan atribut silat yang dikenakan mereka.
“Kon lak sing mlayu karo koncomu maeng, ayo melok, lapo epok-epok tuku gobes (Kamu kan yang lari sama temanmu tadi, ayo ikut, ngapain pura-pura beli kubis),” ujar petugas Samapta Polrestabes Surabaya.
Lantas, ia dikeler untuk menunjukkan seorang temannya yang juga bersembunyi. Sekitar 15 meter dari lokasinya diamankan, polisi mendapati seorang PSHT yang melarikan diri, sedang bersembunyi di pertokoan yang sudah tutup.
Alhasil, keduanya digelandang ke truk. Mereka langsung diamankan ke Polrestabes Surabaya beserta atribut dan kendaraan yang dibawa.
Juli 30, 2023
Laporan Wartawan Sorotnews
Sugeng Tri Asmoro