Laporan wartawan sorotnews.co.id : M. Suryadi.
TAPANULI SELATAN, SUMUT – Indonesia sudah Merdeka dan Merayakannya untuk HUT RI yang ke 78 tahun 2023 ini namun masih ada sebagian masyarakat di bumi Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara yang mengakui belum merasakan Kemerdekaan tersebut, Sabtu (19/8/2023)
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) Cabang Tapanuli Selatan Irfan Heriadi Rambe bersama dengan Sekretaris Taslim Batubara kepada salah satu Anggota DPRD Tapanuli Selatan dari Fraksi PAN Haji Mahmud Lubis, S.Ag, di salah Satu Coffee Shop di Jalan Lintas Medan Kelurahan Batu Nadua Kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua Kota Padangsidimpuan, pada Jumat (18/8/2023) Kemarin
Irfan Heriadi Rambe menyampaikan bahwa selama ini Pertuni masih belum dapat Perhatian baik itu dari pemerintah Kabupaten maupun Perusahan perusahaan Milik BUMN juga perusahan swasta yang ada di wilayah Tapanuli Selatan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Mahmud Lubis selaku anggota dewan di Tapsel yang sudah mau menampung aspirasi keluh kesah kami sebagai penyandang disabilitas tentunya,” Buka Irfan.
“Meskipun Indonesia masih dalam suasana merayakan HUT RI ke 78 namun kami merasa bahwa kami dari Pertuni belum merasakan Kemerdekaan yang sepenuhnya pasalnya Disni kami sampaikan kepada bapak bahwa selama ini kami organisasi pertuni yang berada diwilayah Tapsel dan beranggotakan lebih kurang 45 Orang dan menyebar diseluruh wilayah Tapsel masih belum tersentuh oleh pemerintah maupun pihak swasta lainnya baik itu bantuan bantuan ataupun sosial lainnya kami juga dari pertuni meminta perhatian dari pemerintah dan swasta agar kami bisa menjadi sumber daya manusia yang berguna karena kami dari pertuni juga tidak ingin selalu tangan di bawah,” Jelas Irfan.
Menyikapi hal tersebut H. Mahmud Lubis, S.Ag, Anggota DPRD Tapsel Fraksi PAN merasa terharu bercampur sedih mendengar masih ada masyarakat di Tapanuli selatan yang masih belum tersentuh perhatian baik itu dari pemerintah maupun perusahaan swasta.
“Sungguh Miris mendengar keluhan dari saudara kita dari Pertuni ini padahal seperti kita ketahui selain pemerintah banyak perusahaan perusahaan swasta ataupun investor investor berada diwilayah Tapanuli selatan sebagai contoh termasuk diwilayah Batang Toru sperti PT.AR ( Tambang Emas ),PT.MIR,PT.SKL,PTPN III,PT.ANJ,PT.Kirana Sapta juga PLTA serta Investor lainnya,” ucapn Mahmud.
Mahmud Lubis Juga mengatakan harus nya pihak pemerintah dan swasta memberikan kesempatan kesempatan juga memperhatikan kebutuhan kebutuhan mengingat Pertuni tersebut murni penyandang disabilitas (Tuna Netra / Buta).
“Sebagai Anggota DPRD saya akan mencoba menjembatani dan sebisa mungkin membantu rekan rekan dari Pertuni ini baik itu kepada pemerintah kabupaten maupun investor raksasa yang ada diwilayah Batang Toru seperti Tambang emas (PT. AR) dan lainnya dengan cara mencoba komunikasi kepada pihak terkait agar Sudi kiranya membantu untuk membuat pelatihan pelatihan,pendidikan dan lainnya agar keinginan dari masyarakat kita ini bisa dimanfaatkan kearah yang positif seperti membuat kerajinan tangan,tukang pijit ( tukang urut) tentu tidak luput dari kerja sama seluruh pihak,” jelas Mahmud.
Terakhir Mahmud Lubis mengatakan akan berkomunikasi serta kordinasi kepada pemerintahan,investor investor yang berada diwilayah Batang Toru agar keluhan dari Pertuni bisa teratasi dan kedepan menjadi Sumber Daya Manusia yang lebih Positif.
“Seharusnya kita mencontoh apa yang dilakukan seseorang di Bandung Jawa Barat,Disana ada Refleksi yang semua anggota dan karyawannya tuna netra jadi harapan saya PT.AR,PT.MIR,PT.SKL,PTPN III ,PLTA dan lainnya yang berada di wilayah Tapanuli selatan terketuk pintu hatinya untuk mendukung kegiatan Pertuni agar bisa diberikan pelatihan dan pendidikan diberbagai bidang,” tutup Mahmud.
Dipenghujung pertemuan Irfan Heriadi Rambe( Ketua Pertuni) bersama Taslim Batubara (Sekretaris Pertuni) Kompak mengatakan.
“Kami tidak bisa berkata apapun karena hanya kata Salut dan terima kasih yang sebesar besarnya serta doa agar keinginan kami dapat terealisasi,mengingat di zaman sekarang ini sangat sulit menemukan orang yang mau mendengarkan keluhan kami apalagi bapak Mahmud Lubis itu anggota dewan pasti sibuk namun DPRD yang satu ini berbeda menyempatkan waktunya padahal beliau lagi ada rapat di kantor DPRD Tapsel (Sipirok) namun hati nuraninya rela menjumpai kami padahal jarak antara Sipirok dan Padangsidimpuan lumayan memakan waktu,” ucap Mereka Kompak Sambil meneteskan Air mata.