Bank Sampah “Jogo Kali” Warga Gang Kali Surabaya Peroleh Manfaat

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro. 

SURABAYA, JATIM – Warga Gang Kali RT 01 RW 02 Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya mendapatkan sejumlah manfaat dari mengelolaan Bank Sampah.

Ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Kebraon, di Surabaya, Taufiq mengatakan Bank Sampah yang berdiri sejak 2021 memiliki anggota sekitar 60 orang yang semuanya merupakan warga setempat.

“Di akhir bulan warga akan mendatangi Bank Sampah untuk menyetorkan sampah dari hasil limbah rumah tangganya,” kata Taufiq.
Menurut dia, adanya Bank Sampah ini merupakan bagian dari Program Merdeka Dari Sampah (MDS) yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal ini juga selaras dengan program Nasional yaitu Indonesia Bebas Sampah 2020.

“Kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat untuk diwujudkan secara bersama. Apalagi dari hasil pengolahan dan pemilahan sampah tersebut, manfaatkan oleh warga untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi warga, income yang didapat mencapai Rp, 200 ribu,” katanya.

Sampah basah dan kering dipisahkan, yang mana akan diperuntukkan masing-masing kegunaannya.
Dalam susunan pengurus “Jago Kali” yaitu, Ketua Ibu Musryifah, Sekretaris Ibu Umi, Bendahara Ibu Yatinem yg sempat diwawancarai sorotnews.com.
Sampah basah untuk dijadikan pupuk kompos dan sampah kering akan dikonversikan ke dalam bentuk rupiah dan uangnya masuk ke dalam buku kas tabungan masing-masing anggota,” ungkap mereka.

Bapak Nanang dan bapak Kartiko selalu seksi Humas menuturkan, hasil tabungan dari bank sampah, dalam setiap bulannya jika diglobalkan bisa mencapai Rp, 200 ribu untuk setiap anggotanya.

Dengan adanya program bank sampah tersebut, bisa menjadi solusi alternatif lain dalam mengurangi tumpukan sampah di setiap Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan dapat bermanfaat bagi warga.

Bapk Suparno dan Ibu Maryani selalu seksi pembinaan mengatakan dengan adanya program bank sampah di wilayahnya, bisa menjadi inovasi bagaimana mengunggah kesadaran warga agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Di lain sisi, warga juga bisa menikmati hasil dari pengumpulan dan pemilahan sampah tersebut, dapat menjadi income tambahan,” jelasnya.

Diharapkan seluruh warga menjadi semakin sadar dengan pengelolaan sampah, mulai dari anak-anak, remaja hingga para orang tua, menjadi makin sadar untuk bersama-sama saling menjaga lingkungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *