Laporan wartawan sorotnews.co.id : Slamet.
PEKALONGAN, JATENG – Warga di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan mengeluhkan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya banyak yang mati. Akibatnya jalan menjadi gelap gulita dan lebih sepi.
Daslam (45) salah satu warga yang saban hari melintas di jalan tersebut untuk tujuan kulakan kebutuhan sehari-hari mengaku khawatir kalau terus pulang malam, sebab selain sepi juga membahayakan keselamatan karena PJU mati.
Menurut dia, PJU mati sudah dua tahun dan
dibiarkan saja tidak pernah dilakukan penggantian atau perbaikan sehingga warga di sini berharap lampu segera menyala kembali.
“Kami para bakul dan pedagang yang biasa kulakan barang kebutuhan sehari-hari ke Pasar Doro ingin segera diperbaiki agar saat pulang malam tidak khawatir,” ujar Daslam
Ia mengatakan PJU mati tidak hanya di jalur Doro – Petungkriyono namun juga di arah kecamatan menuju Desa Gumelem.
Sejak PJU mati juga tidak banyak warga yang berani melintas saat malam hari karena gelap dan sepi. Tiang-ting lampu itu juga terlihat tidak ada manfaatnya karena sudah tidak menyala.
Dari pantauan sorotnews di lokasi, tercatat ada 50 lebih PJU tenaga surya dalam keadaan mati.
Selain masalah PJU mati, banyak jalan di Petungkriyono dalam kondisi rusak. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah saat jalan Desa Songgodadi memakan korban anak sekolah.
“Banyak dari mereka berjatuhan karena jalan rusak parah. Yang ironi ada pelajar SMP dan SMA jatuh hingga patah lengan tidak ada yang bertanggungjawab,” ungkap Daslam.
Akibat dari peristiwa itu warga berinisiatif melakukan pengecoran pada pekan ini. Material yang dibutuhkan sudah ada seperti pasir, batu split dan semen.
“Warga rela patungan karena kalau harus menunggu pemerintah turun tangan akan lama karena politis. Ini sudah lima tahun tak ada yang respon,” tutur Daslam.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dan Angkutan, Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan Suhirdi saat dihubungi melalui pesan WhatsApp membenarkan banyak PJU tenaga surya dalam kondisi mati.
“Untuk PJU yang mati, iya sebagian besar bateray dicuri orang dan sudah kami dilaporkan ke polsek atau polres,” jelasnya.
Ia mengungkapkan PJU tenaga surya dibangun pada 2017 hingga 2018. Proyek itu juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh Polda Jateng pada 2019 dan Kejaksaan Tinggi di 2020.
“Sejauh ini tidak ada temuan. Adapun untuk jumlah dan spesifikasi PJU saya tidak hafal tapi kalau untuk baterai sudah diusulkan pembelian baru,” katanya.