Belum Digunakan, Proyek Jalan Beton Sudah Retak, Konsultan Pengawas dan Rekanan Enggan Perlihatkan Gambar Spesifikasi

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Lukmansyah.

LUWU TIMUR, SULSEL – Belum dilalui warga, jalan beton proyek pekerjaan pembangunan jalan paket 5 (lima) peningkatan jalan Desa Sumber Alam Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur terlihat sudah mulai retak. Hal tersebut dikeluhkan salah seorang warga yang melintas.

“Belum digunakan itu jalan beton sudah retak. Bagaimana mau digunakan jangka panjang, ini saja baru selesai dikerjakan, belum dilalui sudah retak,” ungkap salah seorang warga yang minta namanya tidak dipublis, Selasa (29/8/2023).

Menanggapi Keluhan warga, Pejabat Penandatanganan Kontrak (PPK) Wahyudin, ST, saat dikonfirmasi melalui nomor Whatsapnya mengatakan jalan beton yang retak dimaksud akan diperbaiki dengan cara dilakukan Injeksi.

“Nanti di injeksi” jawab Wahyudin, melalui pesan Whatsapp nya.

Konsultan Pengawas Rifki saat dikonfirmasi terkait retaknya jalan beton melalui nomor whatsapp nya hanya melihat pesan yang dikirimkan wartawan, namun tidak memberikan penjelasan secara teknis alias bungkam. ironisnya, saat diminta untuk mengirim gambar Spesifikasi Pekerjaan Proyek, ia juga tidak merespon.

Sementara pihak rekanan pelaksana proyek Adin, saat menghubungi media Sorot News mengatakan jika salah satu penyebab retaknya jalan beton akibat truck pemuat sampah yang melintas.

“Jadi beton ini makin tinggi mutunya makin cepat retak, karena ini perkerasan kaku bukan perkerasan lentur. Kemarin itu kami sudah minta di Kecamatan sesuai rencana awal untuk dilakukan pengecoran empat meter sekaligus tapi pihak Kecamatan tidak dikasih, karena alasan volume sampah yang terlalu banyak, kalau jalan ini di cor sekaligus truck pemuat sampah tidak bisa lewat ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Jadi kita cor satu sisi. Kemudian sisi lain itu yang belum dicor itulah yang dilalui truck pemuat sampah, sehingga retak dia. Jadi beton sebelumnya ini yang belum sampai mutunya kena getaran mobil truck sampah jadi retak. Kalau mau tidak retak ya harus ditutup semua jalan, terus dicor sekaligus. Tapi tidak bisa juga ditutup karena mobil truck sampah harus lewat,” ungkap Adin.

Saat diminta mengirimkan gambar spesifikasi proyek, ia mengatakan akan mengirim, namun hingga berita ini dirilis rekanan pelaksana belum mengirimkan gambar tersebut.

Diketahui proyek ini dikerjakan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Luwu Timur oleh CV. Bumi Makmur Mandiri, dengan Nilai Kontrak Ruas Rp. 497.947.589,46 yang bersumber dari APBD Luwu Timur. Masa Pelaksanaan 180 hari Kalender. Konsultan Pengawas CV. Indtim Baja Engineering.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *