Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
PEKALONGAN, JATENG – Peserta Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan tiba dari berbagai penjuru Nusantara, termasuk seorang ulama yang mewakili Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).
“Kami sengaja hadir di Muktamar Sufi Internasional 2023,” ungkap Slamet Anwar, pengurus Idaroh Syu’biyah Lamteng, pada Selasa (29/8/2023), setelah perjalanan panjang selama 15 jam dari Lampung.
Meski menjadi politisi di DPRD Kabupaten Lamteng, Slamet tidak keberatan melakukan perjalanan jauh untuk memastikan suksesnya acara sufi tersebut.
Diketahui ada 870 perwakilan dan pendamping dari seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung yang mengambil bagian dalam Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan.
Slamet mengatakan bahwa rombongan dari Lampung berangkat bersama, tetapi terpisah di tengah jalan dan mengalami beberapa kendala terkait undangan dan kartu identifikasi.
“Berangkatnya dari Lampung bersama-sama tapi di tengah perjalanan terpisah. Makanya tadi sempat tertahan karena undangan maupun id card belum dibagikan,” kata Slamet menjelaskan.
Selama muktamar, peserta dari Lamteng tinggal di tempat yang disediakan oleh panitia, yaitu di rumah-rumah penduduk setempat seperti Wonopringgo, Buaran, dan Banyurip.
“Rombongan kami dari Provinsi Lampung menginap di rumah warga Wonopringgo, Buaran dan Banyurip,” terangnya.
Slamet menjelaskan selain rasa cinta pada thoriqoh, tujuan kedatangan mereka ke Pekalongan adalah untuk menyampaikan pandangan terkait situasi politik saat ini, sebagai bagian dari tanggung jawab mereka dalam organisasi.
Terkait biaya, peserta dari Lamteng tidak menganggapnya sebagai halangan. Banyak dari mereka membawa minimal 1 juta rupiah selain biaya transportasi, semangat bertemu dengan habaib dan kyai jauh lebih berarti bagi mereka.
“Karena kita cinta dengan habaib dan para kyai ingin bertemu. Biaya Insya Allah tidak menjadi persoalan,” ucap Slamet.
