Laporan wartawan sorotnews.co.id : Ferry Lesar.
MANADO, SULUT – Carut marut pengelolaan Pelabuhan Manado terkait tidak memadainya fasilitas sarana prasarana pelayanan publik dikelola PT. Pelindo IV (Persero), Cabang Manado disorot pengguna jasa, ini menyangkut fasilitas yang dianggap tidak memadai berakibat pelayanan jasa kurang optimal.
Hal ini sebagaimana diutarakan, sumber kepada wartawan sorot news.co.id, baru baru di Pelabuhan Manado.
Menurutnya, pengelolaan parkiran, portal, ruang tunggu penumpang, dermaga, labuhan kapal dan buruh bagasi butuh pembenahan karena fasilitas ini sangat berpengaruh atas pelayanan pengguna jasa.
Disampaikannya, fasilitas Pelabuhan Manado tidak memadai, Pelindo sebagai pemilik pelabuhan carut marut melakukan pengelolaan sedangkan pengunjung sudah memenuhi kewajiban membayar retribusi masuk kedalam pelabuhan.
“Lihat, seenaknya orang keluar masuk kedalam dermaga, sesuai aturan yang tidak berkepentingan dilarang masuk, kecuali mengantar orang sakit, ada keluarga meninggal dunia dan keperluan membongkar barang, jika tidak berkepentingan ditertibkan, fungsikan portal dan benahi parkiran supaya pengunjung bisa diseleksi ketat,” ungkap sumber kepada wartawan media ini.
Lebih jauh dikatakannya, kinerja GM PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Manado Rudi Hartono Lontaan lambat, beliau terkesan tidak peka atas himbauan pengguna jasa.
“Perayaan Natal dan Tahun Baru waktunya semakin dekat, pengunjung dipastikan padat, baiknya terapkan sistem 2 pintu masuk dan 2 pintu keluar, mencegah terjadi penumpukan,” paparnya.
Kita juga butuh keindahan dermaga dan fasilitas lainnya, maka sebaiknya dilakukan pengecatan biar fasilitas lambat laun makin maksimal.
“Kami minta Pelindo Manado maksimalkan fasilitas, sarana dan prasarana karena jauh hari sebelumnya sudah ada anjuran dari berbagai macam pihak,” tukasnya.
Terpisah, GM PT. Pelindo IV (Persero) Cabang Manado Rudi Hartono Lontaan ketika dilakukan konfirmasi, Ia bilang, memang ada beberapa aduan masyarakat tapi sebelumnya sudah kami siapkan sentra pengaduan.
Hanya saja alangkah baiknya ketika ada pengaduan disertai dengan bukti tapi fakta pengaduan sering kali berasal dari pemilik kapal.
“Benar ada sejumlah fasilitas urgent untuk diperbaik, tapi kami pernah melakukan pemasangan kanopi, AC di dalam terminal dan sebentar lagi ada proses tender pekerjaan penataan terminal penumpang menggunakan anggaran pemeliharaan,” terang Lontaan memastikan.
Disamping itu tambahnya, manfaat pelabuhan bukan hanya untuk membongkar dan memuat barang tapi turut diarahkan kebidang pariwisata, oleh sebab itu dermaga butuh perbaikan fasilitas penunjang.
Sejauh ini katanya, kami tidak bisa melakukan pembongkaran keseluruhan dermaga, kami hanya menata, merubah atau memoles sedikit lebih khusus terminal penumpang supaya pengunjung merasa nyaman.
“Hasil data laporan keuangan, rata rata tiap bulan kami minus sekitar 500 jutaan, itu khusus di dalam dermaga terminal penumpang, sedang kapasitas sebagai BUMN kendati merugi kami tetap komitmen prioritaskan pelayanan,” ketusnya.
Namun demikian lanjutnya, meski kondisi merugi kami mampu bertahan karena disubsidi dari beberapa cabang pelabuhan lainnya.
“Bukan subsidi dari external tapi dari pelabuhan cabang Balikpapan, Makasar, dan Bitung, itulah yang bisa membantu pendapatan disini hingga kami tetap bertahan,” sambungnya mengakhiri.