Laporan wartawan sorotnews.co.id : Agus Tiyano.
JAKARTA – Saat ini banyak bermacam cara demi menghalalkan usaha bisnis Prostitusi yang kini banyak kerap berkedok dengan usaha Karaoke yang sudah menjamur banyak kita temukan di wilayah Jakarta Barat. Diduga salah satunya terlihat di sebuah Karaoke yang bernama New Wijaya 77 di jalan Kawasan Ruko 62, Jl. Pejagalan Raya, RT. 1/RW. 5, Pekojan, Tambora, West Jakarta City, Jakarta 11240
Hal ini menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat. Dimana dari Narasumber mengatakan ia berani memberikan bukti percakapan bahkan mau jadi saksi di hadapan Kepolisian bahwa di tempat Karaoke tersebut memang terdapat bisnis prostitusi (Open BO).
Saat ditemui, dari keterangan Narasumber yang pernah di lokasi mengatakan, “yang saya ketahui saat itu ada dua nama talent yakni berinisial TN dan TK. Keduanya kerja ditempat tersebut sebagai pemandu lagu atau biasa disebut (LC) yang dimana bisa di open BO juga di tempat tersebut yang menyediakan beberapa kamar dan bisa di bawa keluar, untuk juga open BO dengan Syarat ada nominal yang harus dibayar sesuai keinginan,” terang Narasumber.
Tidak hanya itu hal tersebut bukan menjadi rahasia umum, di tempat karaoke yang bernama New Wijaya ini di ketahui dan diduga kuat diakomodir oleh para Mami dan Pengelola Karaoke tersebut.
Tentunya hal tersebut bisa dinyatakan bahwa mereka yang terlibat diduga sebagai Mucikari dan mengetahui prostitusi dan membiarkannya dalam praktek tersebut, yang dimana bisa diproses secara hukum sesuai Pasal 30 junto Pasal 4 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Dengan sanksi pidana berupa pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 3.000.000.0000,- (tiga miliar rupiah).
Ketika wartawan Sorot News berkeliling ke sekitar warga untuk mencari informasi, mereka mengatakan bahwa memang para talent LC di Karaoke ini bisa di BO (Bisnis Lendir).
“Bukan rahasia mas. Di tempat Karaoke ini adalah idolanya para lelaki hidung belang yang ingin nyanyi sekalian BO. Karena aksesnya gampang menyediakan kamar ditempat tersebut langsung gas aja, pokoknya kalo cocok harga,” kata Sumber Warga sekitar.
Hal ini menjadi sebuah perhatian serius bagi pejabat publik tentunya tiga pilar khususnya wilayah Jakarta Barat yang harus menindaklanjuti dan harus menutup tempat portitusi yang berkedok karaoke tersebut yang bernama Wijaya Karaoke yang bertebaran punya beberapa tempat di wilayah Jakarta Barat.
“Jika tidak berani menindak tegas dan menutup tempat karaoke yang mencoreng nama wilayah Jakarta Barat ini tentu ada pertanyaan ada apa?,” ungkap Sumber warga tadi.
“Maka dari itu kami selaku masyarakat berharap Kapolda Metro Jaya, Plt Gubernur DKI jakarta serta Aparat TNI harus menindak tegas tempat prostitusi yang berkedok karaoke ini,” pintanya.
“Kami berharap Pak Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga harus Tegas untuk memberikan atensi menindak menutup tempat prostitusi berkedok karaoke ini. Hak ini menjadi persoalan di DKI Jakarta jika tidak berani menindak tempat yang menjadi sarang merusak moral penerus bangsa dan tempat yang bisa menyebarkan penyakit HIV aids Lantaran sek bebas,” ucap AT salah satu aktivis Pemuda di Jakarta Barat.
Diketahui diduga untuk perempuan pemandu lagu (LC) dikenakan harga 100.000 per jam untuk sekedar menemani tamu, untuk menemani para hidung belang untuk sekali BO atau Check in dikenakan harga Rp. 300.000 per sekali main.
Tak cuma itu terlihat juga diduga ada minuman miras ilegal/aspal juga yang disediakan ditempat karaoke tersebut yang dijual dengan kadar alkohol diatas 15%.
Tempat Karaoke Wijaya New 77 menurut keterangan warga sekitar belum lama berdiri kurang lebih sekitar hampir 2 bulanan ini ber operasi di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Memang tempat karaoke ini menjadi kontroversial, diduga tempat tersebut menjual miras ilegal dan menyediakan puluhan wanita yang siap menjadi pemandu lagu sekaligus wanita yang bisa (BO) ditempat.
“Diketahui juga sejumlah puluhan wanita ini pindahan dari tempat portitusi yang berada di kawasan Royal, Penjaringan, Jakarta Utara, yang tak jauh dari tempat Karaoke tersebut,” ujar warga sekitar.
Saat dikonfirmasi awak media, Bos Management dari pemilik cafe memberikan keterangan sedang sakit.
“Lagi tidak ada ditempat,” kata Jawir, saat dikonfirmasi via whatshapp.