Laporan wartawan sorotnews.co.id : Slamet.
PEKALONGAN, JATENG – Proyek infrastruktur di Desa Randumuktiwaren, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan jadi sorotan warga lantaran pembangunan yang dibiayai Dana Desa (DD) itu tidak mementingkan pemberdayaan masyarakat atau swakelola, oleh Pemerintah Desa setempat, malah dipihakketigakan atau borongkan ke kontraktor.
Informasi yang dikumpulkan dari masyarakat menyebutkan bahwa pembangunan jalan rabat beton yang ada di Desa Randumuktiwaren dikerjakan oleh orang luar. Warga lokal mengaku tidak di libatkan, baik tenaga kerja maupun penyediaan bahan baku.
Kepala Dusun, Nurdin membenarkan proyek desa yang dimaksud oleh Kepala Desa memang diborongkan, tidak diberdayakan ke warga. Dirinya sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) juga sama, tidak dilibatkan sehingga benar-benar tidak tahu alasannya.
“Karena tidak dilibatkan, jadi saya tidak tahu menahu. Itu Pak Kades semua. Saya itu TPK sebagai pelengkap aturan saja. Namun tidak memiliki peran apa-apa,” kata Nurdin, Kamis (26/10/2023).
Ia mengaku semua kebijakan yang mengatur Kepala Desa dan yang memutuskan proyek DD diserahkan ke ke kontraktor juga yang bersangkutan. Namun ke siapanya tidak diketahui.
Demikian juga para pekerja dan bagian pengadaan barang tidak mengetahui sama sekali sehingga kesimpulannya pengadaan materialnya juga dari penggarap proyek atau kontraktor.
“CVnya dari mana dan pemiliknya siapa kami tidak tahu sama sekali dan tidak ada hubungan sama sekali,” tegas Nurdin.
Pihaknya hanya mengetahui sebatas volume proyek jalan rabat beton sepanjang 180 meter, lebar 2,5 meter dan ketinggiannya 20 sentimeter. Itu saja yang diketahui.
Adapun informasi lainnya seperti internalnya seperti apa atau spesifikasi beton jenis K berapa dan yang lainnya tidak terkonfirmasi. Yang jelas pekerjaan sudah selesai sepekan lalu.
Nurdin menjelaskan bahwa seharusnya proyek DD itu seharusnya bersifat pemerdayaan mulai dari tenaga kerja hingga penyediaan material berasal dari warga setempat. Pekerjanya orang setempat dan toko materialnya dari warga lokal juga.
“Banyak warga di sini masih menganggur karena sebelum Kepala Desa yang ini ada pekerjaan di wilayah Kadus 1 yang mengerjakan warga setempat,” ujarnya.
Ia menyebut seharusnya yang bisa dikerjakan pekerja lokal tidak harus menggunkan orang luar. Demikian juga dengan material yang tersedia di desa tidak perlu mengambil dari luar.
Terpisah saat Sorotnews mencoba konfirmasi Kepala Desa Randumuktiwaren Caharyadi tidak berada dikantor, dikonfirmasi melalui pesan What’s app pun tidak merespon.