Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni.
KOTA PEKALONGAN, JATENG – Sebanyak 36 paket tender sudah terealisasi di Kota Pekalongan dan rata-rata progres pekerjaan mencapai 70%-80%, kendati demikian pada November atau pertengahan Desember ditargetkan sudah selesai semua.
Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Pekalongan, Slamet Mulyadi saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (14/11/2023) mengungkapkan bahwa ia mengawal proses tender sampai selesai. Ada 36 paket tender, semua sudah terealisasi dan beberapa sudah selesai dengan mengarahkan penggunaan e-katalog lokal.
“36 paket unu sudah terealisasi dengan anggaran di APBD Rp62 milyar terealisasi Rp60 milyar, sehingga ada efisiensi 3%-4%,” ujar Slamet.
Disebutkan Slamet, 36 paket tahun ini didominasi oleh pekerjaaan konstruksi, terutama dari DPUPR. Juga ada beberapa pekerjaan yang dinamai dengan pekerjaan strategis berdasarkan Keputusan Wali Kota. “Ada 10 paket pekerjaan strategis yang nantinya ada penilaian dari KPK berdasar nilai terbesar. Paket tersebut meliputi pembangunan instalasi di RSUD Bendan Rp13 milyar, gedung layanan perpustakaan daerah Rp10 milyar, peningkatan Jalan WR Supratman Rp8,2 milyar, saluran drainasie sungai banger hilir Rp5 milyar, rehabilitasi sungai banger lama Rp5 milyar, pengadaan faskes lainnya dan laboratorium kesehatan daerah Rp4,7 milyar, peningkatan Jalan Samudra Pasai Rp3,5 milyar, penunjang RSUD Bendan Rp3 milyar, stasiun pompa Pasirkatonkramat Rp1,9 milyar, ruang kelas SMP 6 Rp1,5 milyar,” beberapa Slamet.
Disampaikan Slamet untuk proyek pengerjaan rata-rata masih proses pekerjaaan. Di SMP 17 yang sebelumnya terdampak banjir atas kebijakan wali kota lokasi SMP 17 menjadi prioritas pekerjaan dan itu sudah selesai dengan anggaran Rp750 juta, lainnya masih berproses dan rata-rata sudah mencapai 70% hingga 80 persen. “Pekerjaan lain seperti di Pasar Banjarsari itu di luar Pemkot karena menggunakan APBN dan itu langsung oleh Kementerian PUPR,” kata Slamet.
Dijelaskan Slamet untuk pekerjaan, belanja semua melalui e-katalog lokal. Belanja menggunakan ekatalog lokal ini sudah mencapai Rp59 milyar untuk tahun 2023, dengan presentasi produk dalam negeri mencapai 98%.