Laporan wartawan sorotnews.co.id : Sugeng Tri Asmoro.
SURABAYA, JATIM – Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebutkan perencanaan pelaksanaan imunisasi polio yang akan tersebar mulai dari PAUD, TK, SD, hingga ke Balai RW.
Imunisasi ini Menindaklanjuti surat edaran (SE) Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : IM.02.03/Menkes/1051/2023 tentang Pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUP PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2 yang dilaksanakan sebanyak dua kali putaran.
Imunisasi ini di tujukan pada anak usia 0-7 tahun atau 7 tahun 11 bulan 29 hari, Targetnya, dalam sehari ada 200.000 lebih anak.
“Dengan ini kita harus cepat, jangan sampai terlambat ada yang kena polio itu. Karena penyakit ini tergolong berbahaya dan termasuk penyakit yang terbilang langka, juga dapat terjadi secara tiba-tiba,” ujarnya.
Bersama ini Eri meminta Dinas Kesehatan segera mendata nama-nama anak yang masuk sasaran.
“Nantinya akan dimasukkan di aplikasi, Karena itu ada alamatnya ketika sudah menyasar sekolah, jika sudah nanti akan di klik, setelahnya nanti Pak Lurah dan Pak Camat di wilayahnya masing-masing akan tahu mana yang sudah diimunisasi dan yang belum akan dimasukkan ke Balai RW untuk diimunisasi,” lanjutnya.
Berkaitan dengan percepatan ini, karena telah ditemuan kasus seorang anak asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang terjangkit polio setelah berkunjung dari Sampang, Madura.
Sementara Nani Sukristina Kepala Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengatakan, penyakit polio adalah virus yang menular dan menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan permanen pada otot anggota gerak tubuh. Penularan lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi feses dari anak terinfeksi.
Perencanaannya imunisasi akan dilaksanakan pada tanggal 15-21 Januari dan putaran kedua 19-25 Februari 2024.
“Untuk kasus folio di Surabaya sepanjang tahun 2023 lalu, tidak ditemukan,” lanjutnya.
