Warga Kembali Geruduk Foodlah Kuliner Hits Gegara Jual Miras, Petugas Diminta Tegas

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Ade Kristianto. 

JAKARTA – Untuk ketiga kalinya, warga sekitar Foodlah Kuliner Hits di Rawa Belong, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat membuat aksi penolakan atas adanya penjualan minuman keras dan live musik hingga larut malam.

Menurut informasi pemilik ruko H. Asmat, ia menyewakan rukonya kepada management cafe Foodlah Kuliner Hits sudah sejak beberapa tahun lalu.

“Awalnya biasa saja karena ruko yang disewakan oleh management cafe tersebut masih sangat wajar, karena usahanya hanya bergerak dibidang kuliner” jelasnya.

Pada tahun 2023 saat bulan Ramadhan, mulailah keluarga besar H. Asmat merasa terganggu. Karena setiap harinya ada saja laporan dari warga sekitar yang resah akan aktifitas Foodlah yang beralih fungsi, seperti menjual minuman keras dan mengadakan konser musik hingga larut malam.

Terkait itu, keluarga besar H. Asmat sering mendapatkan teguran warga, bahkan hampir setiap hari. Akhirnya H. Asmat memutuskan tidak memperpanjang Cafe tersebut.

Kendati demikian, management Foodlah kuliner Hits tidak mau hengkang, justru memaksa ingin memperpanjang kontrak tempat tersebut. Terjadilah adu mulut, hingga sejumlah warga berdemo setiap harinya.

Lebih lanjut, H. Asmat menceritakan bahwa masa kontrak Food Kuliner Hits sudah habis masa kontraknya dari tahun 2023 sekitar bulan November, akan tetapi masih diberikan toleransi hingga bulan Mei pada tahun 2024.

Keluarga Besar H. Asmat pun bersama Tokoh Masyarakat sudah melakukan dialog dengan management Foodlah Kuliner Hits. Hari ini, Kamis (16/05/2025) sudah ketiga kalinya, serta melibatkan para petugas kepolisian setempat, namun hingga hari ini belum ada titik temu kepastian management Foodlah Kuliner Hits ini untuk hengkang dari tempatnya, dikarenakan dia masih mau menyewa perpanjang usaha kafe nya di Ruko milik H. Asmat.

“Saya berharap agar seluruh petugas berwenang, tiga pilar agar tegas menindaklanjuti kemauan warga sekitar yang sudah tidak mau adanya sebuah usaha cafe yang menjual minuman keras dan live musik tersebut dikarenakan membuat resah warga dan dampak kurang baik untuk generasi muda sekitar,” tutupnya.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *