10 Sekolah di Kota Pekalongan Kekurangan Murid, Walikota Bilang Begini

Laporan wartawan sorotnews.co.id : Toni. 

KOTA PEKALONGAN, JATENG – Meski Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 resmi ditutup, namun masih ada 10 SMP di Kota Pekalongan kekurangan kuota. Sekolah kurang murid itu meminta tambahan waktu untuk pendaftaran.

Sekolah kekurangan kuota itu terdiri dari empat SMP swasta dan enam SMP negeri. Selain itu sejumlah sekolah juga melaporkan daya tampung siswa barunya belum terpenuhi dengan sisa kuota yang masih tersedia.

Beberapa sekolah itu antara lain, SMPN 5 yang memiliki daya tampung 198 namun terpenuhi hanya 165 sehingga menyisakan 33 kursi. Lalu SMPN 9 dengan daya tampung 98 siswa namun terpenuhi hanya 49 dengan sisa kursi tersedia 47.

Kemudian SMPN 10 dengan daya tampung 128 siswa namun baru terpenuhi 96 siswa sehingga sisa 32 kursi. Demikian juga dengan SMPN 12 dari 160 kursi yang tersedia, baru terisi 132 dan menyisakan 28 kursi.

Hal yang sama juga terjadi di sekolah swasta seperti SMP Al Irsyad Al Islamiyyah dari daya tampung 60 kursi baru terpenuhi 25 dan tersisa 35 kursi, lalu SMP Islam dari 64 kursi yang bisa ditampung, terpenuhi haya 35 dan sisa 31. Kemudian SMP Muhammadiyah 60 kursi terpenuhi 8 dan sisa 52 kursi. Lalu SMP Islam YPI Buaran dari 64 kursi baru terisi 15 dan sisa 49 kursi, terakhir SMP Wahid Hasyim dari 96 kuris baru terisi 10 dan tersisa 86 kursi

Merespon hal tersebut, Wali Kota Pekalongan Afzan Arspan Djunai mengatakan bahwa peserta didik tidak perlu memaksakan diri, sebaiknya bila tidak diterima di sekolah negeri bisa ke swasta. Keduanya sama bagusnya sebagai tempat belajar.

“Kekurangan siswa itu menjadi masalah klasik yang selalu berulang. Sekarang sistemnya pemerataan baik kualitas guru, kepala sekolah dan lainnya, kalau memang tidak bisa ke negeri ya bisa ke swasta karena kualitasnya sama baik,” katanya, Selasa (25/6/2024).

Ia menyebut sekolah swasta dan negeri sama-sama punya peluang karena faktanya masih banyak sekolah kekurangan siswa dan itu terjadi tidak hanya di sekolah swasta karena negeri pun sama. Dirinya pun meminta orang tua tidak perlu memaksakan anaknya ke sekolah negeri apalagi latar belakangnya keluarga mampu.

“Jadi anak-anak tidak perlu khawatir untuk bersekolah karena masih ada yang membuka pendaftaran dan sekolah swasta juga siap menampung, kasihan kalau tidak bisa bersekolah,” ujarnya.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *